Sungai Raya, Kalbar (Antara Kalbar) - Speed Boad Indo Kapuas Express yang membawa 42 penumpang, terbalik saat dalam perjalanan dari dermaga Pinang Luar kecamatan Kubu menuju Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, sekitar pukul 08.00 pagi tadi.
Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak empat orang penumpang tewas masing-masing atas nama Sahara (38 tahun), Nuriamah (3 tahun), Siti Kamelia (25 tahun) dan Hazwan (7 bulan). Sementara itu, 18 orang lainnya sampai saat ini masih dalam pencarian dan belum ditemukan.
Dari keterangan yang diberikan oleh salah satu penumpang yang selamat, Lufti, Speed Boad yang dikemudikan oleh Udin bersama kernetnya, Lukas tersebut berangkat dari dermaga Desa Pinang Luar sekitar pukul 07.40 Wib.
Meski hanya memiliki kapasitas untuk 39 penumpang, namun speed boad tersebut diisi untuk 42 orang penumpang, termasuk pengemudi dan kernet.
"Saat di tengah jalan, sekitar perairan Olak-olak Pinang, Desa Kampung Baru, Kecamatan Kubu, speed boad tersebut menabrak kayu balok yang mengapung di sungai. Kayunya panjang sekitar 1 meter, sehingga speed tidak bisa mengelak," tuturnya.
Akibat menabrak kayu balok tersebut, speed boad yang ditumpanginya seketika berputar lalu oleng dan tenggelam secara perlahan. Seluruh penumpang di dalam spead boad tersebut seketika panik dan berteriak histeris.
"Saya sempat mendengar ada yang berteriak Allah Huakbar, sementara yang lainnya ada yang menangis, saat speed boad kami akan tenggelam. Saya dan beberapa penumpang lainnya berusaha untuk keluar dari speadboad dan mencoba berenang ketepi sungai," tuturnya.
Namun, lanjutnya, beberapa penumpang lainnya, terutama anak-anak tidak bisa berenang dan ada yang tenggelam.
"Saya tidak bisa berbuat banyak karena panik, dan akhirnya berenang ke tepi dan menunggu pertolongan," katanya.
Sampai berita ini diturunkan, jumlah penumpang yang masih belum ditemukan sebanyak tujuh orang, dan masih dalam tahap pencarian oleh tim Basarnas Kalbar.
Terpisah, pemilik speed boad, Tambok Silitonga menyangkal jika speed boad miliknya kelebihan muatan, karena tiga penumpang yang lebih, disediakan bangku cadangan, sehingga masih dalam kapasitas tampung speed boad.
"Saya juga masih belum terlalu jelas mengenai kronologi kejadiannya, karena pengemudi dan kernetnya sampai sekarang masih diperiksa di Polsek Kubu," katanya.
Kepala Cabang Jasa Raharja Kalimantan Barat, Nasir Obet mengatakan pihaknya akan menanggung semua asuransi dari para penumpang yang menjadi korban kecelakaan speed boad tersebut.
"Untuk penumpang yang luka, akan kita tanggung biaya perawatannya, demikian untuk korban meninggal, akan kita beri santunan, sesuai dengan ketetapan yang ada," katanya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak empat orang penumpang tewas masing-masing atas nama Sahara (38 tahun), Nuriamah (3 tahun), Siti Kamelia (25 tahun) dan Hazwan (7 bulan). Sementara itu, 18 orang lainnya sampai saat ini masih dalam pencarian dan belum ditemukan.
Dari keterangan yang diberikan oleh salah satu penumpang yang selamat, Lufti, Speed Boad yang dikemudikan oleh Udin bersama kernetnya, Lukas tersebut berangkat dari dermaga Desa Pinang Luar sekitar pukul 07.40 Wib.
Meski hanya memiliki kapasitas untuk 39 penumpang, namun speed boad tersebut diisi untuk 42 orang penumpang, termasuk pengemudi dan kernet.
"Saat di tengah jalan, sekitar perairan Olak-olak Pinang, Desa Kampung Baru, Kecamatan Kubu, speed boad tersebut menabrak kayu balok yang mengapung di sungai. Kayunya panjang sekitar 1 meter, sehingga speed tidak bisa mengelak," tuturnya.
Akibat menabrak kayu balok tersebut, speed boad yang ditumpanginya seketika berputar lalu oleng dan tenggelam secara perlahan. Seluruh penumpang di dalam spead boad tersebut seketika panik dan berteriak histeris.
"Saya sempat mendengar ada yang berteriak Allah Huakbar, sementara yang lainnya ada yang menangis, saat speed boad kami akan tenggelam. Saya dan beberapa penumpang lainnya berusaha untuk keluar dari speadboad dan mencoba berenang ketepi sungai," tuturnya.
Namun, lanjutnya, beberapa penumpang lainnya, terutama anak-anak tidak bisa berenang dan ada yang tenggelam.
"Saya tidak bisa berbuat banyak karena panik, dan akhirnya berenang ke tepi dan menunggu pertolongan," katanya.
Sampai berita ini diturunkan, jumlah penumpang yang masih belum ditemukan sebanyak tujuh orang, dan masih dalam tahap pencarian oleh tim Basarnas Kalbar.
Terpisah, pemilik speed boad, Tambok Silitonga menyangkal jika speed boad miliknya kelebihan muatan, karena tiga penumpang yang lebih, disediakan bangku cadangan, sehingga masih dalam kapasitas tampung speed boad.
"Saya juga masih belum terlalu jelas mengenai kronologi kejadiannya, karena pengemudi dan kernetnya sampai sekarang masih diperiksa di Polsek Kubu," katanya.
Kepala Cabang Jasa Raharja Kalimantan Barat, Nasir Obet mengatakan pihaknya akan menanggung semua asuransi dari para penumpang yang menjadi korban kecelakaan speed boad tersebut.
"Untuk penumpang yang luka, akan kita tanggung biaya perawatannya, demikian untuk korban meninggal, akan kita beri santunan, sesuai dengan ketetapan yang ada," katanya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015