Kabul, Afghanistan (Antara Kalbar) - Seorang tentara Amerika Serikat tewas dan dua lainnya terluka dalam pertempuran yang berlangsung di provinsi Helmand, Afghanistan, dimana pasukan Afghanistan memukul mundur para pemberontak Taliban, demikian menurut keterangan Pentagon.
Pasukan tersebut terlibat baku tembak pada Selasa saat melakukan sebuah misi dengan pasukan khusus Afghanistan di Marjah, ujar sekretaris pers Pentagon, Peter Cook.
"Ini merupakan situasi yang masih berlangsung, masih ada pertempuran yang terjadi di sekitar sini," tambahnya.
Dua unit helikopter evakuasi medis HH-60 Pave Hawk diterbangkan pasca serangan terjadi.
Helikopter kedua mendarat di lokasi kejadian namun baling-baling helikopter tersebut mengalami kerusakan setelah menabrak sebuah dinding, Cook mengatakan.
"Terdapat sejumlah wilayah berbahaya di Afghanistan dimana pertempuran masih terjadi, termasuk di provinsi Helmand. Pertempuran masih berlangsung, dan saya rasa insiden ini akan terus berlangsung selama beberapa jam," ujar Cook.
Pasukan Afghanistan saat ini sedang bertempur untuk mengusir para pemberontak Taliban yang menguasai wilayah-wilayah luas dari distrik Sangin yang kaya opium di bagian selatan provinsi Helmand, yang menjadi markas tradisional para pemberontak.
Pergerakan kelompok Taliban memicu kedatangan pasukan Inggris untuk yang pertama kalinya ke wilayah rentan itu dalam 14 bulan terakhir.
Peluncuran itu, yang menambahkan kedatangan pasukan khusus Amerika Serikat belakangan ini di wilayah itu, datang satu tahun pasca pasukan NATO secara resmi mengakhiri operasi pertempurannya di negara tersebut.
Sebuah sumber dari pihak Taliban mengatakan bahwa para pemberontah telah menembak jatuh helikopter itu dengan seluruh awak yang berada di dalamnya.
Kelompok Taliban yang berulang kali mengeluarkan klaim yang berlebihan, telah menjatuhkan sejumlah helikopter militer dengan senjata tangan kecil pada masa lalu.
Pada Oktober, sebuah jet tempur F-16 Fighting Falcon buatan Amerika Serikat terkena tembakan musuh di bagian timur Afghanistan, dalam kasus yang jarang terjadi dimana sebuah jet tempur modern disebut dalam serangan yang diklaim oleh Taliban.
Pada November, para pemberontak menyerang sebuah helikopter yang disewa oleh pasukan Afghanistan dan jatuh di bagian utara, menewaskan setidaknya tiga orang yang berada di dalamnya, termasuk seorang kru asal Moldova.
Kekacauan di Helmand, terjadi setelah kelompok Taliban menguasai kota Kundiz secara singkat pada September yang menjadi kemenangan terbesar mereka dalam perang selama 14 tahun.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Oktober lalu mengumumkan bahwa ribuan pasukan Amerika Serikat akan tetap berada di Afghanistan selama tahun 2016, berbeda dari rencana sebelumnya yang akan mengurangi jumlah pasukan dan mengakui bahwa pasukan Afghanistan belum siap untuk bertindak sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Pasukan tersebut terlibat baku tembak pada Selasa saat melakukan sebuah misi dengan pasukan khusus Afghanistan di Marjah, ujar sekretaris pers Pentagon, Peter Cook.
"Ini merupakan situasi yang masih berlangsung, masih ada pertempuran yang terjadi di sekitar sini," tambahnya.
Dua unit helikopter evakuasi medis HH-60 Pave Hawk diterbangkan pasca serangan terjadi.
Helikopter kedua mendarat di lokasi kejadian namun baling-baling helikopter tersebut mengalami kerusakan setelah menabrak sebuah dinding, Cook mengatakan.
"Terdapat sejumlah wilayah berbahaya di Afghanistan dimana pertempuran masih terjadi, termasuk di provinsi Helmand. Pertempuran masih berlangsung, dan saya rasa insiden ini akan terus berlangsung selama beberapa jam," ujar Cook.
Pasukan Afghanistan saat ini sedang bertempur untuk mengusir para pemberontak Taliban yang menguasai wilayah-wilayah luas dari distrik Sangin yang kaya opium di bagian selatan provinsi Helmand, yang menjadi markas tradisional para pemberontak.
Pergerakan kelompok Taliban memicu kedatangan pasukan Inggris untuk yang pertama kalinya ke wilayah rentan itu dalam 14 bulan terakhir.
Peluncuran itu, yang menambahkan kedatangan pasukan khusus Amerika Serikat belakangan ini di wilayah itu, datang satu tahun pasca pasukan NATO secara resmi mengakhiri operasi pertempurannya di negara tersebut.
Sebuah sumber dari pihak Taliban mengatakan bahwa para pemberontah telah menembak jatuh helikopter itu dengan seluruh awak yang berada di dalamnya.
Kelompok Taliban yang berulang kali mengeluarkan klaim yang berlebihan, telah menjatuhkan sejumlah helikopter militer dengan senjata tangan kecil pada masa lalu.
Pada Oktober, sebuah jet tempur F-16 Fighting Falcon buatan Amerika Serikat terkena tembakan musuh di bagian timur Afghanistan, dalam kasus yang jarang terjadi dimana sebuah jet tempur modern disebut dalam serangan yang diklaim oleh Taliban.
Pada November, para pemberontak menyerang sebuah helikopter yang disewa oleh pasukan Afghanistan dan jatuh di bagian utara, menewaskan setidaknya tiga orang yang berada di dalamnya, termasuk seorang kru asal Moldova.
Kekacauan di Helmand, terjadi setelah kelompok Taliban menguasai kota Kundiz secara singkat pada September yang menjadi kemenangan terbesar mereka dalam perang selama 14 tahun.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Oktober lalu mengumumkan bahwa ribuan pasukan Amerika Serikat akan tetap berada di Afghanistan selama tahun 2016, berbeda dari rencana sebelumnya yang akan mengurangi jumlah pasukan dan mengakui bahwa pasukan Afghanistan belum siap untuk bertindak sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016