Singkawang (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Singkawang, A Kismed mengatakan, sampai saat ini ada sebanyak 13 bidan pegawai tidak tetap (PTT) yang bertugas di kota tersebut.

"Ada 13 bidan PTT yang bertugas di Singkawang," katanya di Singkawang, Kamis.

Para Bidan PTT tersebut, jelasnya, bertugas di daerah pinggiran kota, yakni di Puskeskel. Menurutnya, keberadaan mereka (Bidan PTT) selama ini sangat membantu dalam pelayanan kesehatan terutama dalam program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Dia menjelaskan, dengan jumlah yang tersebut, keberadaan bidan di Kota Singkawang masih sangat dirasakan kurang. "Namun, dengan tenaga yang ada, pelayanan kesehatan diharapkan bisa maksimal," harapnya.

Terlebih, katanya, sampai dengan saat ini, jika dilihat dari angka ibu hamil dan kelahiran, rata-rata terjadi sebanyak lima ribu setiap tahunnya.

"Artinya dalam setiap bulan, ada sekitar 400 dan dalam setiap hari kurang lebih terjadi 15 kelahiran dan ibu hamil," ujarnya.

Menurutnya, keberadaan bidan yang ada, bukan hanya memberikan pertolongan atas kehamilan dan kelahiran saja. Namun juga proses saat kelahiran ataupun kasus lainnya yang merupakan dampak dari kehamilan maupun kelahiran.

"Sehingga jika memang di lihat dari kebutuhan, jumlah bidan di Singkawang masih belum memenuhi," tuturnya.

Kismed tak bisa berkomentar, saat disinggung mengenai rencana Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (MenPAn dan RB) yang akan memecat Bidan PTT sebagai buntut dari Permenkes Nomor 7 Tahun 2013 yang menyebutkan Bidan PTT ditugaskan selama tiga tahun.

Dan hanya dapat diangkat kembali atau memperpanjang sebagai PTT paling banyak dua kali masa penugasan. "Kalau soal pemecatan, saya tidak bisa berkomentar, karena itu merupakan kebijakan pemerintah pusat, dan gaji mereka dari pusat," katanya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016