Tayan Hilir (Antara Kalbar)- Fender atau tiang pengaman pondasi Jembatan Kapuas Tayan, dikabarkan ditabrak tugboat dan ponton sehingga mengalami kerusakan serta kondisinya miring bahkan hampir mengenai pondasi jembatan yang rencananya bakal diresmikan Presiden Joko Widodo.
    "Kalau menurut istilah mereka (kontraktor, red) tiang fender Pier 16 yang ditabrak itu, ada 6 tiang sekarang ini miring dan hanya beberapa centi meter saja menimpa bangunan induk pondasi jembatan itu," ungkap Ketua Umum Telapak Indonesia Jakarta,  Ustadzs Raden Herman Musliman Dagol MD saat bertandang ke Tayan Hilir.
    Berdasarkan keterangan warga setempat, peristiwa itu terjadi pada tanggal 22 Desember 2015 lalu, sekira pukul 06.00 WIB. Namun hingga kini belum dilaksanakan perbaikan. "Banyak masyarakat yang melihat kejadian itu, tak etis saya menyebutkan nama tugboat dan ponton. Nanti akan saya tindaklanjuti ke instansi terkait, agar si penabrak mempertanggungjawabkan," kata dia yang juga Humas Koorwil VIII Forum Betawi Rempug (FBR) ini.
    Dipaparkan, menurut informasi si penabrak sudah diketahui dan pihak terkait sudah melakukan pertemuan. Untuk itu, jangan sampai kejadian tersebut dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk meraup keuntungan.
    "Info yang kita himpun kapal si penabrak sudah diketahui dan malahan berbagai pihak sudah melaksanakan pertemuan. Nah, kita minta momen ini jangan sampai dimanfaatkan oknum-oknum tertentu, untuk memuluskan niat busuknya," tegas pria yang juga Humas Paguyuban Budaya Banten Koorwil Bekasi ini.
    Menurut Herman, sekembalinya dari Kalbar ia akan mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum, terkait dengan kondisi jembatan Kapuas Tayan setelah peristiwa itu.
    "Kita juga punya akses dan jaringan ke Kementerian PU. Secepatnya, kembali dari Kalbar saya akan membuatkan laporan dan akan menghadap Pak Menteri," ujarnya menegaskan.
    Jembatan Kapuas Tayan ini terdiri dari dua bagian dengan panjang masing-masing 280 meter dan 1.140 meter. Jembatan yang memiliki lebar 11,5 meter tersebut dilengkapi jalan akses sepanjang 3,7 kilometer. Sementara, proporsi dana pembangunan berasal dari pinjaman Pemerintah Tiongkok sebesar 90 persen dan 10 persen sisanya dari APBN. Paket pengerjaan Jembatan Tayan dilaksanakan selama tiga tahun, dengan total nilai kontrak sebesar Rp 907 Miliar.
    Herman mengaku sudah menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Kapuas Tayan, Sidik Hidayat hanya saja, tidak mendapatkan respon. "Begitu tahu jembatan ini ditabrak, saya langsung kontak PPK nya, Pak Sidik Hidayat, hanya saja responnya dingin, seolah-olah tak apa-apa jika fender itu ditabrak," cetusnya.
    Ditambahkan, hingga kini fender jembatan itu belum dilaksanakan perbaikan. Sementara, peresmian tak lama lagi akan dilaksanakan oleh Presiden RI Jokowi. "Mudah-mudahan, waktu peresmian nanti Pak Jokowi melihat pondasi bawah jembatan itu, biar beliau mengetahui kondisi fender jembatan yang miring itu," pungkasnya.
    Pantauan di lapangan, hingga kini kondisi fender itu masih terlihat miring. Sementara, diatas cor semen keenam fender itu terlihat bendera-bendera kecil warna kuning. Dan untuk menahan kemiringan tiang fender itu ditahan dengan sebuah peralatan yang biasa disebut Cheng Hock. Hingga kini, upaya konfirmasi gagal dilaksanakan, karena belum berhasil menemui pihak terkait.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016