Sukadana (Antara Kalbar) - Wakil Ketua II Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kayong Utara, Saeroji Mukkaram menegaskan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ada di Kayong Utara sama seperti di daerah lain dan menganut aliran sesat.

Hal tersebut dikatakan pasca-rapat koordinasi penanggulangan Gafatar, Rabu, di Sukadana.

"Kenapa sesat, karena mereka tidak mempercayai adanya nabi, dan nabi mereka adalah Ahmad Musyadek," kata Saeroji di Balai Praja.

Selain itu, Saeroji juga menyebutkan adanya aturan yang tidak mewajibkan solat bagi pengikutnya.

"Di beberapa daerah, MUI juga telah mengeluarkan fatwa sesat untuk kelompok Gafatar ini, dan disini kami telah menelisik mereka juga serupa dan kami mengklaim ini sesat," katanya.

Dijelaskannya pula, Gafatar ini memiliki doktrin-doktrin khusus dan berbeda dari ajaran Islam, sehingga mereka terkesan menyendiri.

Saeroji menegaskan perlunya tindakan tegas dari semua pihak, karena telah menggunakan ajaran islam secara salah.

"Jika perlu kita mendeportasi (mengeluarkan dari KKU.red, agar tidak mengkotaminasi, dan berdampak ke masyarakat," imbuhnya.

Sebagai langkah selanjutnya, Saeroji menyampaikan kepada masyarakat untuk menjaga diri agar tidak terpengaruh terhadap kelompok tersebut, dan melakukan pengawasan yang lebih baik di keluarga dan lingkungan. (Doel Wibowo/N005)

Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Jessica Wuysang


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016