Ketapang (Antara Kalbar) - Syaiful Bahri, Kepala Desa Sukamaju, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, merasa dibohongi dan ditipu oleh ratusan eks Gafatar yang masuk dan tinggal di desanya.
Hal tersebut lantaran pihaknya beserta tim gabungan dari Camat, Polsek dan Danramil berhasil menemukan barang-barang berupa dokumen dan buku-buku serta laptop yang ditimbun berisi mengenai ajaran Gafatar sebelum meninggalkan Ketapang.
Mereka menyisir di sebuah lokasi tempat tinggal salah satu kelompok Gafatar di Desa Sukamaju tepatnya di Jalan Parit Timur pada Selasa (2/2).
"Jadi sebelum mereka dipulangkan, kita mendapatkan laporan pada Minggu (24/1) dari warga yang melihat ada eks Gafatar yang mengubur sesuatu di lahan tepat di depan barak mereka, namun kita belum melakukan penyisiran saat itu karena kita masih fokus ke pemulangan mereka," ucapnya di Ketapang, Kamis (4/2).
Lebih lanjut, setelah dipulangkan pada Selasa (26/1), barulah ia dan warga melakukan koordinasi bersama Camat, Polsek, Danramil untuk mencari waktu bersama melakukan penyisiran di lokasi salah satu kelompok eks Gafatar di desanya.
"Kesepakatannya, Selasa kita lakukan penyisiran bersama, di lokasi eks Gafatar yang di Jalan Parit Timur ada sekitar 16 barak yang mana ketua kelompoknya bernama Trobus Hermawan," kata dia.
Penyisiran di mulai dari barak paling ujung, namun kita terkejut saat dilakukan penggalian di dua barak pertama tim sudah menemukan barang yang dibungkus menggunakan fiber yang terpendam di dalam tanah, ternyata barang-barang tersebut memang benar milik eks Gafatar. "Jadi di dua galian pertama tim berhasil mendapatkan 8 bungkusan milik eks Gafatar," jelasnya.
Dari hasil penemuan tersebut, pihaknya sudah menyerahkan 8 bungkusan tersebut ke Kesbangpol dan saat ini barang-barang tersebut sudah ada di Polres Ketapang.
"Dari 8 bungkusan, 6 bungkusan sudah diidentifikasi yang mana isinya ditemukan 4 unit laptop, 9 unit flash disk, 1 unit hard disk, serta puluhan buku dan dokumen yang mana berkaitan dengan Gafatar, sedangkan dua bungkusan lainnya belum teridentifikasi isinya," terangnya.
Barang-barang dokumen atau buku-buku yang ditemukan mengenai ajaran agama seperti buku memahami dan menyikapi tradisi tuhan, Ruhul Qudus eksistensi dan esensi Al-Quran, Ruhul Qudus yang turun kepada Al masih al maw'ud, Milah Abraham mengenai pemahaman-pemahaman mendasar, kewajiban menghormati hari ketujuh, Teologi Abraham membangun kesatuan iman Yahudi, Kristen dan Islam.
"Serta ada satu buku berupa kitab Alqiyadah al islamiyah juga kita temukan, terus dokumen DPP Gafatar," Ucapnya.
Dengan ditemukannya dokumen atau buku-buku tersebut, ia mengaku dirinya dan seluruh warga Desa Sukamaju merasa dibohongi lantaran saat masuk ke Desa Sukamaju ratusan eks Gafatar mengaku sudah keluar dan tobat dan ingin membangun kehidupan baru di Ketapang.
"Mereka yang mengaku insaf dan tobat ternyata tidak benar, kami menilai mereka bukan eks Gafatar tapi meraka masih aktif anggota Gafatar," tutupnya.

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016