Singkawang (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Perhubungan dan tim gabungan yang terdiri dari Polres Singkawang, Sub Denpom rutin menggelar "Car Free Night" (CFN) untuk mencegah aksi balap liar.

"Giat ini melibatkan tim gabungan, yang terdiri dari Satlantas Polres Singkawang, Sub Denpom Singkawang, dan Dinas Perhubungan Singkawang," kata Kasat Lantas Polres Singkawang, Iptu Fauzan, Senin.

Tujuannya, jelas Fauzan, untuk mencegah aksi balapan liar yang sering dilakukan Anak Baru Gede (ABG) khususnya pada malam Kamis dan malam Minggu, pada jam-jam masyarakat yang sedang beristirahat, antara pukul 23.00 sampai pukul 03.00 wib.

Menurutnya, aksi balapan liar yang sering dilakukan para ABG ini sangat-sangat mengganggu ketenangan masyarakat yang sedang beristirahat. Dan juga sangat mengancam keselamatan pengendara lain maupun yang bersangkutan.

Sehingga, muncullah ide pihaknya untuk melakukan giat Car Free Night pada malam-malam tersebut. "Saya rasa giat seperti ini baru satu-satunya terjadi khususnya di Kalimantan Barat," ungkapnya.

Sedikitnya, ada tiga titik yang menjadi sasaran pihaknya dalam giat tersebut. Antara lain, Jl Niaga, Jl Merdeka, dan Blok M.

"Tiga rute itu yang sering mereka jadikan balap liar. Dikarenakan Jl Merdeka saat ini sedikit rusak akibat galian pipa, dan Blok M pun sekarang sudah banyak di pasang polisi tidur, sehingga mereka beralih ke Jl Niaga," jelasnya.

Untuk mencegah aksi itu, pihaknya pun terpaksa melakukan penyekatan di Jalan Niaga. Sehingga mereka yang akan melakukan aksi balap liar di situ tidak bisa. Disamping itu, pihaknya pun rutin melakukan patroli.

Menurutnya, giat "Car Free Night" itu juga akan dilaksanakan secara kontinyu. Lantaran giat tersebut mendapat respons positif dari masyarakat. Dan masyarakat juga mengakui, semenjak digelar Car Free Night ini, aksi balap liar sudah mulai berkurang dan bahkan tidak pernah lagi terjadi.

Di tempat terpisah, Alang, warga Singkawang, sangat mendukung giat yang dilakukan tim gabungan untuk mencegah aksi balap liar yang sering terjadi di kota itu.

"Sebelumnya memang sering. Setelah dilakukan giat itu oleh tim gabungan, barulah balapan liar tidak pernah ada lagi. Saya kasi jempol dua untuk tim gabungan," ujarnya.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016