Sungai Raya, (Antara Kalbar) - Kecamatan Kuala Mandor B di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat terus melakukan perluasan lahan pertanian dengan memanfaatkan lahan tidur yang ada, sehingga saat ini kecamatan tersebut mengalami surplus beras.
"Saat ini produksi pertanian khususnya tanaman padi terus meningkat di Kuala Mandor B. Jika dihitung perkebutuhan jumlah penduduk Kecamatan Kuala Mandor B dengan hasil panen pertahunnya Kuala Mandor B sampai saat ini masih surplus beras," kata Camat Kuala Mandor B Yansen Sibarani di Kuala Mandor B, Sabtu.
Terkait hal itu, Yansen mengapresiasi semangat masyarakat Kuala Mandor B yang tetap giat untuk bercocok tanam khususnyaa tanaman padi kendati dengan fasilitas seadanya dan dekelola dengan cara swadaya.
"Saya sangat mengapresiasi semangat masyarakat disini, walapun dengan fasilitas seadanya mereka tetap semangat dan kita lihat hari ini, hasil pertanian mereka terus mengalami peningkatan. Semoga kedepan terus meningkat dan penerapan teknologi pertanian juga semakin banyak dikuasai petani dan mendapat fasilitas dari pemerintah khususnya dinas terkait," kata Yansen.
Dia menjelaskan, untuk Gapoktan Tani Makmur memilki lahan sekitar 1000 ha yang bisa dimaksimalkan untuk tanaman padi dan yang sudah tergarap sampai saat ini baru sekitar 500 ha. Hal tersebut karena keterbatasan teknologi pertanian yang dimiki gapoktan Tani Makmur dan akses jalan tani yang belum ada.
Hal itu dibenarkan oleh salah astu anggota kelompok tani Rosihan. Ia menjelaskan kelompok tani Kuala Mandor B khususnya parit cahaya utara bisa memaksimalkan menggarapa lahan yang ada jika didukung oleh fasilitas pertanian dari pemerintah khususnya alsintan.
Dijelaskannya untuk menggrap lahan 500 ha mereka hanya memeiliki satu hand traktor dan satu mesin perontok padi. Sehingga memperlambat proses pengolahan. Disamping itu yang paling dibutuhkan adalah pengairan atau irigasi dan jalan usaha tani.
Ditempat yang sama, Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus mengatakan menyangkut persoalan keterbatasan pertanian yang dimiliki petani dan dikeluhkan ke pemerintah. Pihaknya akan mengambil langkah strategis untuk menangani masalah tersebut.
Yang terpenting menurut Hermanus adalah semangat masyarakat untuk bercocok tanam dan meningkatkan hasil pertanian khususnya tanaman padi tidak boleh surut.
Hermanus mengatakan jika hasil pertanian Kubu Raya dimasyarakat terus meningkat maka akan menciptakan kemandirian pangan yang dimulai dari kemandirian pangan rumah tangga. Menurutnya jika pangan rumah tangga telah terpenuhi dan mandiri akan mendukung percepatan kemandirian pangan Daerah sebagaimana yang diharapkan bersama agar pangan masyarakat tetap terjamin.
"Saya sangat bangga dengan hasil pertanian masyarakat kita ini. Kita saksikan bersama hari ini, kita melakukan panen raya untuk beberapa jenbis padi yang dikembangkan oleh kelompok tani Tani Makmur di parit cahaya utara Kuala Mandor B ini," tuturnya.
Terlebih, kata Hermanus, mereka disini banyak melakukan kegiatan ini dengan sistem swadaya hal ini sangat baik dan sangat bagus untuk tetap dijaga.
"Terkait dengan keterbatasan sarana dan prasarana pertanian yang mereka miliki kita akan melakukan langkah-langkah strategis dengan dinas terkait untuk mengatasi hal tersebut secepatnya," ujar Hermanus.***3***
(KR-RDO)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Saat ini produksi pertanian khususnya tanaman padi terus meningkat di Kuala Mandor B. Jika dihitung perkebutuhan jumlah penduduk Kecamatan Kuala Mandor B dengan hasil panen pertahunnya Kuala Mandor B sampai saat ini masih surplus beras," kata Camat Kuala Mandor B Yansen Sibarani di Kuala Mandor B, Sabtu.
Terkait hal itu, Yansen mengapresiasi semangat masyarakat Kuala Mandor B yang tetap giat untuk bercocok tanam khususnyaa tanaman padi kendati dengan fasilitas seadanya dan dekelola dengan cara swadaya.
"Saya sangat mengapresiasi semangat masyarakat disini, walapun dengan fasilitas seadanya mereka tetap semangat dan kita lihat hari ini, hasil pertanian mereka terus mengalami peningkatan. Semoga kedepan terus meningkat dan penerapan teknologi pertanian juga semakin banyak dikuasai petani dan mendapat fasilitas dari pemerintah khususnya dinas terkait," kata Yansen.
Dia menjelaskan, untuk Gapoktan Tani Makmur memilki lahan sekitar 1000 ha yang bisa dimaksimalkan untuk tanaman padi dan yang sudah tergarap sampai saat ini baru sekitar 500 ha. Hal tersebut karena keterbatasan teknologi pertanian yang dimiki gapoktan Tani Makmur dan akses jalan tani yang belum ada.
Hal itu dibenarkan oleh salah astu anggota kelompok tani Rosihan. Ia menjelaskan kelompok tani Kuala Mandor B khususnya parit cahaya utara bisa memaksimalkan menggarapa lahan yang ada jika didukung oleh fasilitas pertanian dari pemerintah khususnya alsintan.
Dijelaskannya untuk menggrap lahan 500 ha mereka hanya memeiliki satu hand traktor dan satu mesin perontok padi. Sehingga memperlambat proses pengolahan. Disamping itu yang paling dibutuhkan adalah pengairan atau irigasi dan jalan usaha tani.
Ditempat yang sama, Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus mengatakan menyangkut persoalan keterbatasan pertanian yang dimiliki petani dan dikeluhkan ke pemerintah. Pihaknya akan mengambil langkah strategis untuk menangani masalah tersebut.
Yang terpenting menurut Hermanus adalah semangat masyarakat untuk bercocok tanam dan meningkatkan hasil pertanian khususnya tanaman padi tidak boleh surut.
Hermanus mengatakan jika hasil pertanian Kubu Raya dimasyarakat terus meningkat maka akan menciptakan kemandirian pangan yang dimulai dari kemandirian pangan rumah tangga. Menurutnya jika pangan rumah tangga telah terpenuhi dan mandiri akan mendukung percepatan kemandirian pangan Daerah sebagaimana yang diharapkan bersama agar pangan masyarakat tetap terjamin.
"Saya sangat bangga dengan hasil pertanian masyarakat kita ini. Kita saksikan bersama hari ini, kita melakukan panen raya untuk beberapa jenbis padi yang dikembangkan oleh kelompok tani Tani Makmur di parit cahaya utara Kuala Mandor B ini," tuturnya.
Terlebih, kata Hermanus, mereka disini banyak melakukan kegiatan ini dengan sistem swadaya hal ini sangat baik dan sangat bagus untuk tetap dijaga.
"Terkait dengan keterbatasan sarana dan prasarana pertanian yang mereka miliki kita akan melakukan langkah-langkah strategis dengan dinas terkait untuk mengatasi hal tersebut secepatnya," ujar Hermanus.***3***
(KR-RDO)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016