Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak memanfaatkan lantai dua pasar tradisional yang sudah dibangun kembali untuk ditempati oleh para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar pasar tersebut.
"Kami sudah membangun kios-kios di setiap lantai dua pasar-pasar tradisional di Kota Pontianak yang diperuntukkan bagi para PKL," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, selama ini ketika Pemkot Pontianak melakukan penertiban PKL, pihaknya dituntut mencari solusi untuk tempat mereka bisa berjualan kembali. Sehingga disediakan tempat mereka berusaha berupa kios-kios di lantai dua pasar tradisional.
Direlokasinya para PKL ke pasar tradisional dikarenakan Pemkot tidak memiliki lahan lain lagi, bila seandainya semua pasar dibangun satu lantai, tentunya akan membutuhkan lahan yang sangat luas. Selain itu, lokasi pasar tradisional juga dinilai strategis.
Menurut Sutarmidji, keberadaan kios-kios di lantai dua pasar tradisional yang ada, saat ini, nantinya suatu waktu sangat dibutuhkan mengingat lokasi atau tempat usaha sangat terbatas.
Seperti di Pasar Kemuning, pihaknya berencana merelokasi para pedagang CD yang ada di samping SDN 34 ke lantai dua pasar itu.
"Rencananya tahun ini Pemkot akan membongkar bangunan di lokasi tersebut untuk perluasan SMPN 2. Solusinya, kami menyediakan tempat berusaha berupa kios di lantai dua Pasar Kemuning bagi para PKL itu," katanya.
Menyinggung lantai dua Pasar Cempaka, ia menambahkan, kios-kios di pasar itu sudah ada pemiliknya, bahkan mereka sudah mendapatkan pinjaman kredit dari perbankan.
Namun dirinya menilai, pemilik kios sebaiknya mencoba melirik jenis usaha lain yang mampu menarik minat masyarakat untuk berbelanja di pasar itu.
"Lihat saja Kapuas Indah, lantai duanya masih ramai dan mereka masih bertahan padahal lokasinya sangat dekat dengan pasar lainnya. Itu bisa menjadi tolak ukur para pemilik kios Pasar Cempaka untuk mencoba beralih jenis barang dagangan," kata Sutarmidji.
Sedangkan Pasar Dahlia, menurut dia, kios-kios di lantai dua pasar itu bukan kosong karena tidak ada pemiliknya.
Semua kios sudah ada pemiliknya, namun disebabkan mereka tidak melakukan aktivitas usahanya
Untuk lantai dua Pasar Teratai yang kosong, pihaknya berencana akan merelokasi para PKL yang ada di beberapa titik sepanjang Jalan Kom Yos Sudarso.
Sementara itu, Pasar Flamboyan hampir semua sudah terisi oleh pedagang terkecuali lima ruko yang beberapa waktu lalu masih ada sengketa.
Tahun ini, pihaknya tengah menyelesaikan pembangunan Pasar Belimbing dan Anggrek di Pontianak Timur. Pemkot juga berencana membangun satu pasar lagi di Jalan Budi Utomo, Pontianak Utara yakni di Terminal Agribisnis. Pasar itu direncanakan untuk menampung seluruh PKL yang ada di kawasan itu, supaya mereka memiliki tempat usaha yang layak.
"Kami ingin mengubah para pedagang itu dari sektor informal menjadi formal dan kemudian mereka juga bisa mengakses permodalan dari perbankan," katanya.
(U.A057/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Kami sudah membangun kios-kios di setiap lantai dua pasar-pasar tradisional di Kota Pontianak yang diperuntukkan bagi para PKL," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, selama ini ketika Pemkot Pontianak melakukan penertiban PKL, pihaknya dituntut mencari solusi untuk tempat mereka bisa berjualan kembali. Sehingga disediakan tempat mereka berusaha berupa kios-kios di lantai dua pasar tradisional.
Direlokasinya para PKL ke pasar tradisional dikarenakan Pemkot tidak memiliki lahan lain lagi, bila seandainya semua pasar dibangun satu lantai, tentunya akan membutuhkan lahan yang sangat luas. Selain itu, lokasi pasar tradisional juga dinilai strategis.
Menurut Sutarmidji, keberadaan kios-kios di lantai dua pasar tradisional yang ada, saat ini, nantinya suatu waktu sangat dibutuhkan mengingat lokasi atau tempat usaha sangat terbatas.
Seperti di Pasar Kemuning, pihaknya berencana merelokasi para pedagang CD yang ada di samping SDN 34 ke lantai dua pasar itu.
"Rencananya tahun ini Pemkot akan membongkar bangunan di lokasi tersebut untuk perluasan SMPN 2. Solusinya, kami menyediakan tempat berusaha berupa kios di lantai dua Pasar Kemuning bagi para PKL itu," katanya.
Menyinggung lantai dua Pasar Cempaka, ia menambahkan, kios-kios di pasar itu sudah ada pemiliknya, bahkan mereka sudah mendapatkan pinjaman kredit dari perbankan.
Namun dirinya menilai, pemilik kios sebaiknya mencoba melirik jenis usaha lain yang mampu menarik minat masyarakat untuk berbelanja di pasar itu.
"Lihat saja Kapuas Indah, lantai duanya masih ramai dan mereka masih bertahan padahal lokasinya sangat dekat dengan pasar lainnya. Itu bisa menjadi tolak ukur para pemilik kios Pasar Cempaka untuk mencoba beralih jenis barang dagangan," kata Sutarmidji.
Sedangkan Pasar Dahlia, menurut dia, kios-kios di lantai dua pasar itu bukan kosong karena tidak ada pemiliknya.
Semua kios sudah ada pemiliknya, namun disebabkan mereka tidak melakukan aktivitas usahanya
Untuk lantai dua Pasar Teratai yang kosong, pihaknya berencana akan merelokasi para PKL yang ada di beberapa titik sepanjang Jalan Kom Yos Sudarso.
Sementara itu, Pasar Flamboyan hampir semua sudah terisi oleh pedagang terkecuali lima ruko yang beberapa waktu lalu masih ada sengketa.
Tahun ini, pihaknya tengah menyelesaikan pembangunan Pasar Belimbing dan Anggrek di Pontianak Timur. Pemkot juga berencana membangun satu pasar lagi di Jalan Budi Utomo, Pontianak Utara yakni di Terminal Agribisnis. Pasar itu direncanakan untuk menampung seluruh PKL yang ada di kawasan itu, supaya mereka memiliki tempat usaha yang layak.
"Kami ingin mengubah para pedagang itu dari sektor informal menjadi formal dan kemudian mereka juga bisa mengakses permodalan dari perbankan," katanya.
(U.A057/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016