Jakarta  (Antara Kalbar) - Kementerian Luar Negeri RI menyayangkan kunjungan rombongan jurnalis Indonesia ke Israel yang kemudian dipolitisasi sebagai bentuk perbaikan hubungan Indonesia dan Israel.
   "Kita menyayangkan jika kegiatan seperti ini disalahgunakan atau dipolitisasi untuk kepentingan lain karena pada intinya Indonesia tetap teguh memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari Israel," kata Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir di Ruang Palapa Kemlu, Jakarta, Selasa.
    Pernyataan tersebut disampaikan Jubir Kemlu untuk menanggapi pemberitaan beberapa media Israel, seperti Times of Israel dan The Jerusalem Post, yang menuliskan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu mengundang jurnalis Indonesia dan menyerukan bahwa Indonesia perlu membuka hubungan resmi dengan Israel.
   Pada Senin (28/3), PM Netanyahu menerima lima jurnalis senior dari media nasional di Indonesia yang berkunjung atas undangan Kementerian Luar Negeri Israel.
    Dalam pertemuan tersebut PM Netanyahu berharap bahwa kunjungan jurnalis Indonesia tersebut dapat membantu dalam mengubah hubungan Indonesia dan Israel.
   "Kita tidak bisa melarang media untuk berkunjung ke Israel dan kita mengetahui kegiatan semacam ini sudah beberapa kali dilakukan dalam konteks promosi pariwisata dan bisnis," kata dia.
   Oleh karena itu, Arrmanatha menekankan bahwa Pemerintah Indonesia menyayangkan jika kegiatan tersebut disalahgunakan untuk kepentingan lain.
   Terkait ada atau tidaknya notifikasi kepada pihak Kemlu terkait kunjungan jurnalis tersebut, Arrmanatha juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut berkaitan dengan pihak swasta, dalam hal ini media nasional.
   "Kita tidak ada hubungan diplomatik, jadi tidak ada notifikasi," kata dia.
   Berdasarkan data Kemlu, kunjungan jurnalis Indonesia atas undangan pihak Israel ke negara tersebut telah dilakukan sejak 1994 dalam rangka promosi pariwisata dan bisnis.
   Sebelumnya pada awal Maret lalu, Menlu RI Retno Marsudi batal melantik Konsul Kehormatan RI di Ramallah karena dilarang masuk oleh Israel, kemudian mengalihkan pelantikan tersebut di Amman, Yordania.
    Pihak Israel mengklaim bahwa pelarangan tersebut dilakukan karena pihak Indonesia telah melanggar kesepakatan, namun Menlu Retno membantah klaim sepihak tersebut.
    Dalam rilis Kemlu pada 13 Maret 2016, disampaikan bahwa pelantikan Konsul Kehormatan RI untuk Palestina dilakukan di KBRI Amman karena beberapa saat menjelang keberangkatan Menlu RI ke Ramallah, Israel tidak memberikan izin melintas lewat udara untuk helikopter Angkatan Udara Yordania yang akan membawa Menlu RI.

Pewarta: Azizah Fitriyanti

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016