Melihat potensi pengembangan kopi liberika di pasar dunia, Direktur Amerika II, Kementrian Luar Negeri RI, Darianto Harsono siap mempromosikan kopi negeri bertuah tersebut di platform Kementerian Luar Negeri yang diakses oleh 168 negara.
"Karena platform digital access di manfaatkan seluruh perwakilan kita, dan saat ini promosi kopi liberika Kayong Utara sudah mendunia, sudah masuk dalam platform digital yang diinisiasi oleh Kementrian Luar Negeri," kata Darianto,Jum'at.
Ia menyampaikan dengan menjadi salah satu kopi terbaik di dunia maka petani kopi liberika di Kayong Utara untuk terus maju dan meningkatkan kemampuan produktivitas kopi liberika sehingga bisa terkenal lebih luas di mancanegara.
"Kami Kementrian Luar Negeri pastikan sangat mendukung upaya pengembangan kopi Indonesia khususnya kopi dari Kayong Utara ini untuk bisa dikenal oleh masyarakat dunia," kata Darianto.
"Tentu dengan kesempatan ini, mari kita bersama-bersama memajukan produk unggulan Kayong Utara yaitu kopi liberika, untuk kita promosikan ke dunia dan kami siap karena sudah menjadi suatu fakta kopi liberika Kayong Utara adalah kopi yang sudah di akui dunia," tambah Darianto.
"Upaya peningkatan produktivitas kopi liberika di Desa Podorukun ini, tentunya tidak menutup kemungkinan para petani kopi Kayong Utara untuk mendapatkan ilmu atau pun pengalaman-pengalaman dari negara-negara terbaik penghasil kopi kelas dunia, seperti brazil dan kolombia, jadi dengan kerjasama kami ingin menginisiasi pertukaran petani kopi Kayong Utara dengan petani kopi brazil, jadi jangan kwatir karena kerjasama pertukaran petani kopi ini sudah ada payung kerjasama peningkatan kapasitas di bidang pertanian," tambah Darianto.
Bupati Citra Duani mengapresiasi jajaran Kementerian Luar Negeri dan Duta Besar Republik Indonesia yang telah berkunjung ke Kabupaten Kayong Utara dalam acara FGD bersama petani Kopi Liberica Kayong Utara.
"Kita kita ini sudah terkenal di mancanegara, yang berhasil meraih kopi terbaik dunia dalam festival kopi di Spanyol, dan inilah yang mengetuk hati bapak-bapak kita dari Kementrian Luar Negeri dan pengusaha kopi yang ada di Jakarta untuk datang ke Kayong Utara karena kopi kita ini, kopi yang terlangka di dunia saat ini," jelas Bupati Citra.
"Keunggulan kopi liberika ini, hidup di dataran rendah, setara tersebar di dunia hanya 2 persen lebih, kemudian dengan kafein yang rendah hanya 0,08 persen inilah ciri khas kopi yang ada di Kabupaten Kayong Utara khususnya di Desa Podorukun," tambah orang nomor satu di Kayong Utara tersebut.
Bupati Citra juga menyampaikan untuk memenuhi kebutuhan kopi, pemerintah daerah terus berusaha untuk memperluas area penanaman kopi di Kayong Utara.
"Saat ini kita kembangkan 200 hektar dan di kecamatan lainnya juga jika tekstur tanahnya bagus sesuai dengan Desa Podorukun, Kecamatan Seponti," ungkap Bupati Citra.