Makassar (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) diminta terus memantau perkembangan nasib Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di negara Ukraina untuk segera dievakuasi ke tempat aman melihat eskalasi invasi militer Rusia di negara itu terus meningkat.
"Diminta (Kemenlu) segera proses, evakuasi," ujar Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar seusai menghadiri Musyawarah Besar (Mubes) IKA PMII Sulsel di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Menanggapi pertanyaan wartawan soal bagaimana upaya Pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan warganya disana, pria akrab disapa Cak Imin mengatakan, telah diupayakan langkah-langkah terhadap WNI di Ukraina dan kini sedang diproses,
'Saya kira kita proses, biasalah (upaya penyelamatan), moga-moga bisa dievakuasi ke negara terdekat," tutur Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan bahwa sebanyak 99 warga negara Indonesia (WNI) telah dievakuasi keluar dari Ukraina melalui berbagai proses yang telah berjalan dalam beberapa gelombang.
“Jumlah total yang telah berada di luar Ukraina adalah 99 WNI dan WNA yang merupakan keluarga dari WNI kita. (Sebanyak) 99 WNI sudah keluar dari Ukraina, sekali lagi, termasuk 5 WNI yang melakukan evakuasi mandiri,” kata Menlu dalam pengarahan pers yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Dalam kesempatan tersebut, Retno menjelaskan bahwa sebanyak 25 WNI yang dievakuasi melalui Odessa sudah tiba di Bukares, Rumania pada 27 Februari pukul 16:30 waktu setempat.
Semua merupakan perempuan dan satu orang anak berumur sekitar 12 tahun.
Tim evakuasi menempuh perjalanan dari Tulcea, di perbatasan Rumania dan Moldova pada Sabtu pukul 6 pagi waktu setempat dan tiba kembali di Bukares pada 27 Februari.
Semua WNI berada dalam keadaan baik, kecuali satu orang yang positif COVID-19 dan sudah berada dalam penanganan.
Eskalasi invasi militer Rusia, Kemenlu diminta pantau perkembangan WNI di Ukraina
Rabu, 2 Maret 2022 0:10 WIB