Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Hermanus mengatakan akan terus meningkatkan kualitas dan kinerja pegawai negeri sipil di kabupaten itu dengan meningkatkan pengawasan terhadap seluruh aparatur sipil negara.

"Sebagai langkah awal dalam penegakan disiplin pegawai, kita akan melakukan revolusi mental pegawai ASN Kubu Raya. Revolusi mental ASN dan Pembangunan Karakter Bangsa dimulai dari abdi negara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Hermanus saat membuka bimbingan teknis penegakan disiplin dan revolusi mental aparatur sipil negara di aula Kantor Bupati Kubu Raya, di Sungai Raya, Selasa.

Dia menjelaskan, negara maju adalah negara yang diisi oleh orang-orang dengan "need of achievement" memiliki mental dan moral yang kuat yang dicirikan dalam standar keunggulan dalam kerja, menyukai tantangan, mengambil tanggung jawab pribadi, disiplin, dan berani mengambil risiko.

Menurutnya untuk membangun di segala bidang diperlukan mengubah mindset pejabat pemerintah dari dilayani menjadi melayani masyarakat.

Hal itu sebagai perwujudan dari revolusi mental dengan mengubah cara pandang, cara pikir dan cara sikap serta perilaku dan cara kerja. Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian.

"Pola pikir revolusi mental merupakan upaya perombakan cara berfikir, cara bekerja dan cara hidup. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong. Kita harus melakukan perombakan cara kerja, cara pikir dan cara hidup dalam membangun integritas Aparat Negara dan birokrasi dengan wujud program kerja yang berintegritas, etos kerja dan gotong royong," tuturnya.

Dikatakan Hermanus ada delapan prinsip revolusi mental dimana dalam melakukan pekerjaan dan pelayanan kepada masyarakat dengan orientasi bukan proyek tapi gerakan sosial untuk menjamin kesungguhan pemerintah, selain itu juga harus bersifat lintas sektoral, bersifat partisipatif, diawali dengan adanya pemicu timbulnya kebijakan, desain program harus ramah pengguna, populer, menjadi bagian dari gaya hidup, nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan sosial serta dapat diukur dampaknya bagi masyarakat yang dilayaninya.

"Sebagai konsekuensi dari revolusi mental pegawai negeri di Kubu Raya ASN harus berani melawan Korupsi dengan menghindari kebiasaan memberi atau menerima upeti, memberi atau menerima hadiah, memberi atau menerima suap, dan memberi ataupun menerima fasilitas tertentu," katanya.

(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016