Singkawang (Antara Kalbar) - Ketua Panitia Ujian Nasional SMA Negeri 1 Singkawang, Kalimantan Barat, Agus Wahyudi mengatakan, sebanyak 19 siswa mengikuti ujian nasional di sekolahnya.

"190 siswa itu, 19 orang di antaranya merupakan siswa akselerasi. Yang terdiri dari 8 siswa dan 11 siswi," katanya, di Singkawang, Rabu.

Untuk jadwal pelaksanaan dan mata pelajaran yang diujiankan sama dengan siswa kelas reguler SMA Negeri 1 Singkawang.

"Yang menjadi perbedaan antara siswa Akselerasi dengan reguler, pertama, jarak tempuh belajar siswa. Kalau Akselerasi jarak tempuhnya hanya selama dua tahun, Sedangkan yang reguler, jarak tempuhnya tiga tahun," jelasnya.

Kemudian kedua, lanjutnya, proses pembelajaran Akselerasi dimulai dari pukul 07.00 sampai pukul 17.00 wib. Sedangkan yang reguler, dimulai dari pukul 07.00 sampai pukul 13.30 wib.

Menurutnya, untuk menjadi siswa Akselerasi memang berat. Proses pembelajarannya saja sampai sore.

"Ditambah lagi proses pembelajaran di rumah untuk mengerjakan tugas dari sekolah. Sehingga beban belajar yang dipikul siswa sangat berat," ujarnya.

Agus menyebutkan, syarat utama untuk menjadi siswa Akselerasi, minimal tes IQ siswa 125. Pada waktu sekolahnya membuka siswa Akselerasi di tahun 2014 lalu, yang mendaftar ada sebanyak 25 siswa dan seiring waktu berjalan, 6 siswa menyatakan mundur karena tidak sanggup.

"Karena beban belajarnya terlalu banyak sehingga siswa merasa waktu bermainnya semakin berkurang makanya mengundurkan diri," ungkapnya.

Namun, setelah pindah ke kelas reguler, enam siswa itu merupakan siswa ranking di kelas.

Menurutnya, siswa Akselerasi khusus di Kalimantan Barat baru ada dua sekolah, yakni SMA Negeri 3 Pontianak dan SMA Negeri 1 Singkawang.

"Tapi ini yang pertama dan terakhir. Jadi tahun depan tidak diperbolehkan lagi," katanya, tanpa menyebutkan alasannya.

(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi dan Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016