Ketapang (Antara Kalbar) – Harga ayam potong diperkirakan bakal naik menjelang puasa dan Lebaran mengingat berkurangnya jumlah peternak skala kecil, kata Ketua Asosiasi Peternak dan Pengusaha Ayam Potong Ketapang, Maniri.
"Kita khawatir stok ayam broiler pada peternak kecil di Ketapang tak ada karena sudah gulung tikar," kata Maniri di Ketapang, Jumat (6/5).
Apalagi stok disediakan pengusaha besar dan memainkan harga. "Akibat kekurangan stok pada hari besar keagamaan ayam menjadi langka. Sehingga harga daging ayam mahal  seperti lebaran Idul Fitri 2015 lalu perkilo mencapai Rp 50 ribu," jelasnya.
Ia berharap pemerintah mengantisipasi lonjakan harga itu sejak saat ini diantaranya melakukan semacam sidak ke lapangan melihat kondisi peternak.
"Jangan sidak dilakukan saat menjelang Lebaran dan harga sudah naik, percuma. Jadi semua instansi terkait harus turun ke lapangan. Mereka harus tahu kondisi yang terjadi saat ini sehingga bisa mengantisipasi hal tak diinginkan nantinya," kata dia.
Maniri juga mengatakan ayam broiler peternak kecil di Ketapang tak terserap konsumen setempat. Lantaran di Pontianak, Pangkalan Bun, Banjarmasin terjadi over stok.
Bahkan menurutnya harga ayam broiler dalam kandang di Pontianak anjlok hingga Rp13 ribu perkilo sehingga ayam broiler dari luar tersebut dijual ke Ketapang. Dampaknya ayam di kandang peternak kecil Ketapang tak terserap sehingga mengalami kerugian.
Ia berharap agar pemerintah di Ketapang atau di Kalimantan Barat mengatur tata niaga tentang ketersediaan barang dan harga. Tujuannya agar ada kestabilan terkait usaha ayam broiler sehingga peternak kecil tak mengalami kerugian.


Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016