Sungai Raya (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Hermanus mengatakan pihaknya akan terus menekan angka kematian ibu dan bayi dengan meningkatkan dan mendekatkan fasilitas kesehatan kepada masyarakat.

"Sampai saat ini kita terus membenahi berbagai sarana dan fasilitas kesehatan yang ada di Kubu Raya salah satunya dengan terus membangun pustu dan puskesdes, agar masyarakat bisa mudah mendapatkan fasilitas kesehatan," kata Hermanus di Sungai Raya, Senin.

Menurutnya, dengan dekatnya fasilitas kesehatan dengan masyarakat, maka ibu hamil dan setelah melahirkan akan bisa lebih mudah dalam memeriksakan kesehatannya.

Selain itu pihaknya juga terus menggandeng dukun beranak untuk bisa menjadi pendamping bagi bidan dalam proses melahirkan.

"Bahkan dukun beranak yang ada kita berikan intensif untuk membantu bidan agar angka kematian ibu saat melahirkan bisa ditekan," tuturnya.

Pihaknya juga terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil melalui kades kesehatan dan posyandu yang ada di setiap desa, agar ketika melahirkan, kondisi ibu bisa sehat dan mudah dalam proses persalinan.

"Demikian juga ketika ibu sudah melahirkan, juga selalu ditekankan untuk memeriksakan kesehatan anaknya di posyandu tersebut, agar gizi dan kesehatan bayi bisa terus terpantau dan tercukupi," kata Hermanus.

di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Berli Hamdani mengatakan, pada tahun 2015 lalu pihaknya telah melakukan pendataan terhadap 600 lebih dukun beranak. Dari jumlah tersebut, baru 400 orang lebih yang telah bermitra dengan bidan atau tenaga kesehatan setempat.

"Dari 400 yang telah bermitra dengan bidan, setelah dilakukan pengecekan di lapangan ternyata masih ada sebagian yang menolong proses persalinan secara langsung, tanpa didampingi oleh bidan," kata Berli.

Terkait hal itu, pihaknya masih belum bisa memberikan intensif kepada para dukun beranak yang belum bermitra dengan bidan.

"Pembayaran insentif akan kami lakukan setelah dukun beranak yang bersangkutan benar-benar menaati kesepakatan untuk bermitra dengan bidan atau tenaga kesehatan," tuturnya.

Mengacu pada UU tentang kedokteran, kata Berli, pada dasarnya dukun beranak tidak diperkenalkan menolong persalinan secara langsung.

"Kalau hanya sekadar mendampingi bidan boleh, tapi tetap untuk menolong persalinan harus dilakukan bidan atau tenaga kesehatan," jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah membuat kebijakan untuk memberikan insentif bagi setiap dukun beranak dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan merangkul dukun beranak agar bermitra dengan bidan atau tenaga kesehatan.

"Setelah bermitra dengan bidan, setiap dukun beranak akan diberikan insentif sebesar Rp250 ribu per bulan," katanya.


(U.KR-RDO/N005) 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016