Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya mengatakan kesiapan bahan pokok di Kalbar dalam menghadapi puasa Ramadhan dan Lebaran tahun ini, untuk sementara ini masih cukup baik dan aman.
"Kita sudah mengecek di beberapa pihak terkait, untuk kebutuhan sembako dan BBM di Kalbar sampai sejauh ini masih cukup aman," kata Christiandy Sanjaya di Pontianak, Senin.
Meski mendapatkan laporan sembako aman, namun dirinya akan tetap memantau serta mengendalikan harga yang memang ada beberapa barang kebutuhan mengalami kenaikan.
"Nanti Pemerintah Kalbar juga akan mengadakan Rapat Koordinasi dengan beberapa pihak dan instansi terkait, guna mengecek harga, dari segi keamanannya, pihak Polda Kalbar juga telah melaksanakan antisipasi dengan melakukan operasi patuh," katanya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya inflasi di Kalbar saat Ramadhan dan Lebaran, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah Kalbar telah menggelar rakorda pengendalian inflasi.
Ketua TPID Kalbar, M Zeet Hamdy Assovie mengatakan, pengendalian inflasi merupakan hal penting, karena jika tidak terkendali maka akan berdampak pada ketimpangan ekonomi secara umum.
Untuk itu kata dia Pemprov Kalbar komitmen untuk mengendalikan inflasi melalui TPID Kalbar.
"Tujuan rakorda ini untuk mensinergikan dan mengkoordinasikan perumusan program kerja TPID dalam rangka pengendalian inflasi di daerah, terutama menjelang bulan puasa ini. Rakorda ini juga diharapkan melahirkan beberapa rekomendasi untuk mengambil langkah berikutnya," kata M Zeet.
Dia memaparkan, pada tahun 2013 tingkat inflasi Kalbar sebesar 8,7 persen, kemudian tahun 2014 naik menjadi 9,43 persen dan tahun 2015 menurun sebesar 6,17 persen.
"Dari data terakhir pada bulan April 2016, kita mengalami deflasi 0,58 persen dan berharap ini bisa kita pertahankan pada bulan Mei ini dan Juni nanti," katanya.
Terkait dengan hal tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya, diantaranya, pada tahun ini TPID Kalbar rutin menggelar rapat yang digelar setiap awal bulan, sehingga kebijakan yang dilaksanakan pemerintah dapat lebih efisien.
"Hal itu secara tidak langsung mempengaruhi inflasi yang dinilai cukup stabil dan terkendali," kata M Zeet.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016