Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis optimis target swasembada pangan Kalimantan Barat pada tahun 2017 bisa tercapai melihat antusias petani mengembangkan dan mengolah lahan pertanian di daerah itu.
"Karena masyarakat semangat makanya saya juga semangat dan ikut turun ke lapangan untuk bertani, serta memotivasi para petani agar terus mengolah sawahnya sehingga bisa menghasilkan beras melimpah, bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan sisanya bisa dijual," kata Cornelis di Pontianak, Senin.
Seperti yang dilakukannya pada penanaman sawah hasil cetak perdana bekerja sama dengan TNI AD di Desa Cempedak Tayan Hilir Sanggau, Minggu (5/6).
"Petani harus tetap percaya diri, semangat dan bersungguh-sungguh, penganekaragaman tanaman agar dilakukan tanam apa saja yang menjadi keperluan hidup kita. Tanaman bisa bernafas sehingga bisa menutup lapisan ozon yang semakin menipis," tuturnya.
Dia menjelaskan pada tahun 2016, Kalbar mendapat jatah cetak sawah seluas 15.000 hektare yang sudah diresmikan di Ketapang, Landak dan Sanggau. Untuk Kabupaten Sanggau paling besar yakni 5.000 hektare, landak 4.000 hektare.
"Mari kita bekerja, bekerja dan bekerja, saya yakin tahun ini Kalbar bisa swasembada pangan. Jangan lagi beli beras dari luar," katanya.
Sementara itu, Bupati Sanggau Paolus Hadi menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah pusat dan provinsi yang menganggarkan bantuan pertanian untuk luasan lahan terbesar di Kalbar, mencapai 5.000 hektare yang sudah diselesaikan sekitar 75 persen atau 3.000 hektare lebih.
Untuk mempertegas komitmen Pemerintah Kabupaten Sanggau dalam menuju swasembada pangan dengan mengeluarkan peraturan daerah tahun 2015 yang melarang pihak manapun mengubah lahan sawah menjadi lahan apapun sehingga Sanggau ke depan menjadi penghasil tiga komoditas besar yakni sawit, karet dan padi.
"Nah, karet dan sawit tidak dijual untuk membeli beras, hasilnya untuk ditabung, untuk anak sekolah karena kita sudah swasembada beras dari tanah sendiri," katanya.
Sementara itu, Kasdam XII/Tanjungpura, Brigjen TNI Ahmad Supriyadi menyatakan, pihaknya selalu siap untuk membantu pencetakan sawah karena TNI merupakan tentara rakyat, tentara yang lahir dan berbuat untuk rakyatnya.
Dia mengatakan kegiatan perluasan sawah kerja sama antara Kodam XII/Tpr dan Dinas Pertanian Kalbar sesuai dengan MoU yang telah disepakati dimana proses pekerjaan di lapangan dilaksanakan oleh Kodam XII/Tpr, Wilayah Kalbar untuk cetak sawah seluas 17.695 hektare.
Ahmad menyebutkan jumlah lahan di wilayah Kabupaten Sanggau untuk perluasan sawah total mencapai lima ribu hektare hingga saat ini sudah terealisai mencapai 3.756 hektare atau sudah mencapai 76 persen.
Sementara itu dalam pengerjaanya menggunakan alat berat sebanyak 150 unit di 12 kecamatan 40 desa 80 dusun serta saat ini melaksanakan tanam padi perdana di Desa Cempedak seluas 40 hektare dari 134,5 hektare.
"Kondisi awal berupa hutan dan saat ini sudah menjadi sawah sehingga ke depan kita bisa panen agar masyarakat lebih sejahtera dengan adanya cetak sawah dan lahan jangan dialih fungsikan selain bercocok tanam," tuturnya.
Dia menegaskan TNI akan membantu gerakan tanam bersama melalui serbuan teritorial sehingga sawah yang dicetak segera ditanam, kegiatan tanam padi perdana merupakan wujud komitmen TNI AD dalam rangka membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui serbuan teritorial..
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Karena masyarakat semangat makanya saya juga semangat dan ikut turun ke lapangan untuk bertani, serta memotivasi para petani agar terus mengolah sawahnya sehingga bisa menghasilkan beras melimpah, bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan sisanya bisa dijual," kata Cornelis di Pontianak, Senin.
Seperti yang dilakukannya pada penanaman sawah hasil cetak perdana bekerja sama dengan TNI AD di Desa Cempedak Tayan Hilir Sanggau, Minggu (5/6).
"Petani harus tetap percaya diri, semangat dan bersungguh-sungguh, penganekaragaman tanaman agar dilakukan tanam apa saja yang menjadi keperluan hidup kita. Tanaman bisa bernafas sehingga bisa menutup lapisan ozon yang semakin menipis," tuturnya.
Dia menjelaskan pada tahun 2016, Kalbar mendapat jatah cetak sawah seluas 15.000 hektare yang sudah diresmikan di Ketapang, Landak dan Sanggau. Untuk Kabupaten Sanggau paling besar yakni 5.000 hektare, landak 4.000 hektare.
"Mari kita bekerja, bekerja dan bekerja, saya yakin tahun ini Kalbar bisa swasembada pangan. Jangan lagi beli beras dari luar," katanya.
Sementara itu, Bupati Sanggau Paolus Hadi menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah pusat dan provinsi yang menganggarkan bantuan pertanian untuk luasan lahan terbesar di Kalbar, mencapai 5.000 hektare yang sudah diselesaikan sekitar 75 persen atau 3.000 hektare lebih.
Untuk mempertegas komitmen Pemerintah Kabupaten Sanggau dalam menuju swasembada pangan dengan mengeluarkan peraturan daerah tahun 2015 yang melarang pihak manapun mengubah lahan sawah menjadi lahan apapun sehingga Sanggau ke depan menjadi penghasil tiga komoditas besar yakni sawit, karet dan padi.
"Nah, karet dan sawit tidak dijual untuk membeli beras, hasilnya untuk ditabung, untuk anak sekolah karena kita sudah swasembada beras dari tanah sendiri," katanya.
Sementara itu, Kasdam XII/Tanjungpura, Brigjen TNI Ahmad Supriyadi menyatakan, pihaknya selalu siap untuk membantu pencetakan sawah karena TNI merupakan tentara rakyat, tentara yang lahir dan berbuat untuk rakyatnya.
Dia mengatakan kegiatan perluasan sawah kerja sama antara Kodam XII/Tpr dan Dinas Pertanian Kalbar sesuai dengan MoU yang telah disepakati dimana proses pekerjaan di lapangan dilaksanakan oleh Kodam XII/Tpr, Wilayah Kalbar untuk cetak sawah seluas 17.695 hektare.
Ahmad menyebutkan jumlah lahan di wilayah Kabupaten Sanggau untuk perluasan sawah total mencapai lima ribu hektare hingga saat ini sudah terealisai mencapai 3.756 hektare atau sudah mencapai 76 persen.
Sementara itu dalam pengerjaanya menggunakan alat berat sebanyak 150 unit di 12 kecamatan 40 desa 80 dusun serta saat ini melaksanakan tanam padi perdana di Desa Cempedak seluas 40 hektare dari 134,5 hektare.
"Kondisi awal berupa hutan dan saat ini sudah menjadi sawah sehingga ke depan kita bisa panen agar masyarakat lebih sejahtera dengan adanya cetak sawah dan lahan jangan dialih fungsikan selain bercocok tanam," tuturnya.
Dia menegaskan TNI akan membantu gerakan tanam bersama melalui serbuan teritorial sehingga sawah yang dicetak segera ditanam, kegiatan tanam padi perdana merupakan wujud komitmen TNI AD dalam rangka membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui serbuan teritorial..
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016