Sambas (Antara Kalbar) - Harga sembilan bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, pada hari kedua bulan Ramadhan di beberapa pasar tradisional masih dalam keadaan stabil.

 "Mengenai harga tidak ada kenaikan ataupun turun. Harga kebutuhan pokok baik sayuran maupun hortikultura tetap sama seperti sebelum bulan Ramadhan," kata satu di antara pedagang di Pasar Sambas, Hilda di Sambas, Selasa.

Hilda mengakui memang sebelumnya harga sayur dan hortikultura sudah mengalami kenaikan di antaranya bawang merah yang sebelumnya Rp45 ribu per kilogram dan pernah mencapai Rp70 ribu per kilogram. Kemudian semua jenis cabai yang mengalami kenaikan hingga mencapai Rp40 ribu per kilogram, di mana sebelumnya Rp35 ribu per kilogram, harga sayuran yang naik adalah sawi yang harganya naik dua kali lipat dari Rp3.000 menjadi Rp8.000 rupiah per ikat.

"Karena sebelum puasa sudah naik maka di saat puasa tidak naik alias stabil. Semua harga tetap seperti itu hingga saat ini," katanya.

Hilda menjelaskan, tidak berubahnya harga kebutuhan pokok ini disebabkan karena waktu yang masih beberapa hari bulan Ramadan, selain itu untuk kebutuhan pokok sangat sulit untuk turun harganya kecuali naik.

"Kalau harga turun susah, tapi kalau harga naik itu biasa saja. Tapi saat ini harga tetap seperti biasa saat sebelum Ramadhan," kata dia.

Menurutnya untuk stok barang saat ini sudah mulai lancar dari penyalur dan pasokan sayur yang pedagang dapatkan dari kota Singkawang.

"Harga masih tinggi karena penyalur sudah memberikan harga tinggi dengan alasan barangnya mulai langka dan sulit didapat, makanya pedagang terpaksa menjual dengan harga tinggi juga," kata dia.

Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sambas, Anwari menjelaskan pemerintah harus terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok di pasar.

Menurutnya untuk pemantauan tidak hanya menjelang Lebaran, tapi juga selama bulan Ramadhan ini karena dikhawatirkan adanya oknum-oknum pengusaha yang memanfaatkan situasi tersebut.

"Pemerintah harus melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di pasar saat puasa. Kalau ada kenaikan harus ditelusuri apa penyebab kenaikan dan harus ada solusi nya sehingga tidak merugikan pedagang dan pembeli," jelasnya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016