Pontianak (Antara Kalbar) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pontianak mengimbau kepada masyarakat agar lebih teliti dalam membeli panganan di pasar juadah Ramadhan.
"Lebih baik berhati-hati dalam membeli makanan, dari pada salah dalam membeli, seperti makanan yang mengandung formalin atau zat kimia lainnya," kata Kepala BBPOM Pontianak, Cory Panjaitan di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar juadah Ramadhan, Rabu (8/6) kemarin. Hasil dari uji sampelnya, tidak ditemukan makanan yang mengandung formalin atau zat kimia lainnya.
"Sidak tersebut kami lakukan untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah puasa," ungkapnya.
Menurut dia, sidak tersebut mereka lakukan dengan instansi terkait, guna mencegah dijualnya makanan dan minuman yang tidak sehat sepanjang bulan Ramadhan di Kota Pontianak dan sekitarnya.
Cory menambahkan, kalau dilihat secara kasat mata apa yang dijual para pedagang kue itu memang tidak mengandung bahan berbahaya. Tetapi untuk membuktikannya diperlukan uji sampel yang lebih mendalam lagi.
"Tahun lalu kami juga tidak menemukan makanan yang mengandung zat berbahaya, tetapi di tahun 2014, kami temukan sekitar 62 persen makanan yang dijual mengandung zat kimia, seperti formalin dan borak," ungkapnya.
Bagi pedagang yang menjual makanan tidak sehat itu, pihaknya lakukan pembinaan, dan hasilnya dari tahun ke tahun tidak lagi ditemukan makanan dan minuman yang dijual mengandung zat kimia, katanya.
Tips dari BBPOM Pontianak kepada masyarakat untuk membedakan makanan yang mengandung zat kimia dan tidak, yakni kalau makanannya lebih kenyal dan sulit putus atau pecah kalau ditarik dengan tangan, berarti makanan itu mengandung zat kimia.
"Sementara untuk makanan yang masih mentah kalau mengandung zat kimia, maka makanan itu tidak dihinggapi lalat, dan kalau disimpan akan tahan lebih lama dari yang tidak mengandung formalin," ujarnya.
(U.A057/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Lebih baik berhati-hati dalam membeli makanan, dari pada salah dalam membeli, seperti makanan yang mengandung formalin atau zat kimia lainnya," kata Kepala BBPOM Pontianak, Cory Panjaitan di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar juadah Ramadhan, Rabu (8/6) kemarin. Hasil dari uji sampelnya, tidak ditemukan makanan yang mengandung formalin atau zat kimia lainnya.
"Sidak tersebut kami lakukan untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah puasa," ungkapnya.
Menurut dia, sidak tersebut mereka lakukan dengan instansi terkait, guna mencegah dijualnya makanan dan minuman yang tidak sehat sepanjang bulan Ramadhan di Kota Pontianak dan sekitarnya.
Cory menambahkan, kalau dilihat secara kasat mata apa yang dijual para pedagang kue itu memang tidak mengandung bahan berbahaya. Tetapi untuk membuktikannya diperlukan uji sampel yang lebih mendalam lagi.
"Tahun lalu kami juga tidak menemukan makanan yang mengandung zat berbahaya, tetapi di tahun 2014, kami temukan sekitar 62 persen makanan yang dijual mengandung zat kimia, seperti formalin dan borak," ungkapnya.
Bagi pedagang yang menjual makanan tidak sehat itu, pihaknya lakukan pembinaan, dan hasilnya dari tahun ke tahun tidak lagi ditemukan makanan dan minuman yang dijual mengandung zat kimia, katanya.
Tips dari BBPOM Pontianak kepada masyarakat untuk membedakan makanan yang mengandung zat kimia dan tidak, yakni kalau makanannya lebih kenyal dan sulit putus atau pecah kalau ditarik dengan tangan, berarti makanan itu mengandung zat kimia.
"Sementara untuk makanan yang masih mentah kalau mengandung zat kimia, maka makanan itu tidak dihinggapi lalat, dan kalau disimpan akan tahan lebih lama dari yang tidak mengandung formalin," ujarnya.
(U.A057/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016