Pontianak (ANTARA) - Kepala BBPOM Pontianak, Fauzi Ferdiansyah mengimbau pedagang untuk tidak sembarangan menggunakan nitrogen cair untuk makanan yang disajikan secara langsung, mengingat hal tersebut berbahaya bagi kesehatan konsumen.
"Saat ini makanan yang disajikan secara langsung dengan nitrogen cair seperti Cikbul atau Dragon Snack jelas berbahaya bagi kesehatan konsumen dan kami bersama Dinkes Kalbar juga sudah melakukan sosialisasi di lapangan untuk mengantisipasi pedagang menjual produk dengan cairan nitrogen yang disajikan secara langsung," kata Fauzi di Pontianak, Senin.
Dia mengatakan, ada informasi kasus kesakitan pada anak di beberapa daerah, seperti di Tasikmalaya, Bekasi dan beberapa daerah lain karena mengkonsumsi Cikibul yang menggunakan bahan nitrogen cair.
Dari kasus yang ada, katanya mengkonsumsi snack ini tidak baik bagi kesehatan, terutama untuk anak-anak yang memiliki tingkat resiko yang tinggi.
Fauzi menjelaskan penggunaan nitrogen cair ada payung hukumnya, terutama pada peraturan badan POM nomor 70 tahun 2020 dimana nitrogen ini merupakan bahan penolong dalam pengolahan makanan.
"Namun, karena ini statusnya bahan penolong makanan, seharusnya nitrogen ini hanya digunakan untuk proses pengolahan makanan dan tidak untuk dikonsumsi langsung karena titik bekunya bisa mencapai minus 190 derajat selsius," tuturnya.
Terkait hal tersebut, katanya, Kementerian Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait penggunaan nitrogen cair pada produk pangan siap saji ice smoke atau ciki ngebul (cikbul), jajanan yang digemari oleh anak-anak.
Melalui SE Nomor KL.02.02/C/90/2023, penjaja cikbul keliling tidak direkomendasikan menggunakan cairan yang bisa memberikan sensasi mulut mengeluarkan asap itu.
Baca juga: Polresta Pontianak turunkan tim Labfor dalami kasus ledakan tabung nitrogen
Dia menambahkan, penambahan nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP) dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau keracunan pangan. Nitrogen cair dapat menyebabkan radang dingin dan luka bakar terutama pada beberapa jaringan lunak seperti kulit.
"Menghirup terlalu banyak uap yang dihasilkan oleh makanan atau minuman yang diproses menggunakan nitrogen cair dapat memicu kesulitan bernapas yang cukup parah," katanya.
Risiko lainnya yakni menyebabkan tenggorokan terasa seperti terbakar, karena suhu yang teramat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh.
"Bahkan, tidak sedikit kasus terparah yang menunjukkan bahwa ice smoke dapat memicu kerusakan internal organ tubuh," kata Fauzi.
Terkait hal tersebut pihaknya bersama Dinkes Kalbar sudah melakukan penelusuran dan pencairan penjual snack dengan nitrogen cair ini, namun diakuinya pedagang yang menjual produk ini tidak terlalu banyak di Pontianak dan sekitarnya.
"Kita memang sudah menemukan beberapa penjual, namun tidak banyak dan kita sudah memberikan pemahaman agar mereka tidak lagi menjual produk ini. Bahkan kita melakukan penelusuran terhadap pemasok nitrogen cair agar tidak menjual lagi kepada pedagang yang menjual Cikibul tersebut," tuturnya.
Baca juga: Kapolresta Pontianak: 40 rumah rusak akibat ledakan tabung nitrogen
Pedagang diimbau tidak sembarangan gunakan nitrogen cair
Senin, 16 Januari 2023 18:07 WIB