Sanggau (Antara Kalbar) - Kapolres Sanggau AKBP Donny Charles GO mengimbau masyarakat di wilayah itu untuk berhati-hati dalam bertransaksi menggunakan uang tunai mengingat kasus peredaran uang palsu (upal) tengah marak terjadi.
    Selain pilkada, Ramadhan dan menjelang Idul Fitri dinilai saaat rawan peredaran upal tersebut. "Kita himbau warga masyarakat untuk berhati-hati dalam melaksanakan transaksi keuangan. Terutama dalam jual-beli dan perdagangan, sebab momen-momen saat ini sangat rawan peredaran upal," imbaunya.
    Prioritas kewaspadaan, ujar Donny, utamanya terhadap uang yang nominalnya besar dan masih baru, karena jarang dan hampir tidak pernah ditemukan uang palsu yang nilai kecil dengan kondisi kertas yang sudah lama.
    "Para pengedar uang palsu ini, rata-rata memilih uang baru dan nominal besar. Jadi tak pernah upal ditemukan berupa uang lama dan pecahan kecil," ungkapnya.
    Donny meminta masyarakat lebih jeli lagi dalam menerima uang dari konsumen, dan jangan lupa memperhatikan ciri-ciri dari uang tersebut. Walaupun selama tahun 2015 sampai saat ini, Polres Sanggau belum pernah menangani kasus upal dan menemukan laporan warga adanya upal namun kehati-hatian itu perlu.
    "Amati uang yang diterima, dilihat, diraba, diterawang. Dan jika mencurigakan dari uang yang biasanya, seperti tekstur uangnya lebih halus, mudah rusak, dan tintanya mudah luntur kita sarankan segera melaporkan ke kantor polisi terdekat," kata dia.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016