Sintang (Antara Kalbar) - Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan saat ini pertumbuhan PNS di kabupaten itu negatif artinya lebih banyak PNS yang pensiun dibanding yang diterima.
    "Jadi untuk Sintang saat ini kita masih kekurangan PNS. Kalau mau dipangkas, sebaiknya lihat daerah perbatasan supaya tahu betapa kurangnya PNS di daerah ini," kata Bupati Sintang Jarot Winarno.
    Menurut dia, saat ini PNS masih terpusat di daerah perkotaan. Ia masih kekurangan PNS untuk dii beberapa sektor seperti pendidikan, kesehatan dan penyuluhan pertanian.
    "Bahkan sekarang ini, kami kesulitan untuk mencari pejabat struktural di kecamatan. Susah sekarang nyarinya," ungkapnya.
    Dari sisi usia, secara komposisi, saat ini PNS terbanyak di usia 40-50 tahun. Sementara yang di usia tua sudah sedikit. Begitu juga PNS yang di usia muda, tidak begitu banyak. Menurut Jarot, jika jumlah PNS dipangkas terus, sementara tidak ada penerimaan PNS baru, suatau saat nanti ketika banyak PNS yang pensiun maka tidak akan tergantikan.
    Terpisah, anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Erma Suryani Ranik menilai, rencana merumahkan satu juta PNS tersebut hanya akal-akalan Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi. "Kalau merumahkan PNS artinya kita melakukan persiapan pengangguran paling tidak 500 ribu orang. Setidaknya setengah dari jumlah PNS yang dirumahkan akan jadi pengangguran," katanya.
    Menurut dia, merumahkan PNS hanya cocok untuk daerah Pulau Jawa. Kalau untuk Kalbar yang luasnya 1,5 kali Pulau Jawa sangat tidak masuk akal terlebih lagi Kalbar masih kekurangan aparatur sipil negara.

Pewarta: Faiz

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016