Pontianak, (Antata Kalbar) - Wakil Bupati Sambas, Kalimantan Barat, Hairiah mendorong para guru memahami Undang-undang Perlindungan Anak agar dapat menerapkannya di sekolah dengan benar.

"Termasuk soal hak asasi manusia dan perdagangan anak, guru juga harus paham agar tahu mana yang benar dan salah," ujarnya pada silaturahim dan buka puasa bersama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, Jumat.

Hairiah meminta ada pelajaran khusus atau muatan lokal yang berkaitan dengan anak agar pendidik dan pelajar mengetahui ilmu tentang perlindungan anak sehingga dapat mendukung peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).

"Banyak hal yang bisa diangkat, misalkan permasalahan terkait dalam kekerasan anak, seperti HAM, perdagangan anak, kekerasan terhadap anak dan seksual sehingga perlu dimasukkan ke mulok," tuturnya.

Dikatakanya dengan dimasukkan ke mulok, bisa menekan perdagangan anak dan pernikahan dini.

"Kita sangat berharap ini dapat menyelesaikan permasalahan. Kami juga ingin masyarakat peduli, sehingga pemerintah terbantu di lapangan," kata dia.

Ia meminta semua pihak terlibat menyelesaikan permasalaha naka-anak di Sambas dengan tindakn preventif di lingkungan keluarga dan sekitar.




(U.KR-DDI/A013)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016