Pontianak (Antara Kalbar) - Sebanyak delapan orang meninggal sepanjang mudik dan balik Lebaran 2016 di Provinsi Kalimantan Barat, demikian Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Suhadi SW.
"Dari hasil data sementara Operasi Ramadniya Kapuas 2016, tercatat sebanyak 15 kejadian kecelakaan lalu lintas (Lakalantas), dari kejadian itu, delapan orang meninggal dunia, luka berat juga delapan orang, luka ringan sembilan orang, dan total kerugian material sekitar Rp16,9 juta," kata Suhadi SW di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, masih tingginya kasus Lakalantas sebagian besar terjadi karena kelalaian manusia, yakni para pengendara kendaraan bermotor, baik roda dua dan empat.
"Kami mengimbau kepada para pengendara kendaraan bermotor agar selalu mematuhi aturan lalu lintas, guna melindungi diri sendiri dan keluarga, serta orang lain agar tidak menjadi korban Lakalantas," ujar Suhadi.
Kabid Humas Polda Kalbar menyatakan pengamanan Lebaran 2016, dengan sandi Operasi Ramadaniya Kapuas 2016 yang dimulai 30 Juni hingga 15 Juli 2016 atau selama 16 hari.
"Target operasi, yakni menekan seminimal mungkin kecelakaan lalu lintas, berkurang korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, berkurang titik kemacetan, menciptakan kamtibmas masyarakat, serta memberikan rasa aman, nyaman kepada para pemudik Lebaran," ungkapnya.
Operasi Ramadaniya sifatnya operasi kemanusiaan, dan mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan pembangunan semua pihak di Kalbar.
Polda Kalbar dalam melakukan Operasi Ramadaniya Kapuas 2016 bekerjasama dengan instansi lintas sektoral dalam rangka menjaga kamtibmas di Kalbar, sehingga perlu dijaga yang telah baik dalam memperlancar arus mudik dan balik Lebaran.
Dalam Operasi Ramadaniya Kapuas 2016, Polda Kalbar membentuk 53 titik pos yang terdiri dari sebanyak 33 pos pengamanan dan 20 pos pelayanan.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016