Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, memerintahkan seluruh bupati yang wilayahnya terjangkit rabies agar segera mengambil langkah konkret dengan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten serta puskesmas terdekat.

"Bahaya Rabies saat ini mengancam di Sanggau, Landak, Melawi, Sekadau, Kapuas Hulu, Sintang dan Ketapang," katanya disela-sela pembukaan Gawai Dayak Nosu Minu Podi Kabupaten Sanggau, di Rumah Betang Dori` Mpulor, Sungai Mawang, Kamis.

Cornelis mengungkapkan, untuk seluruh Kalbar sampai saat ini sudah ada 1319 orang yang digigit Anjing, dimana 22 orang diantaranya meninggal.

"Dari pendataan yang dilakukan, di Kalbar sampai saat ini ada sekitar 39.000 ekor Anjing yang diharapkan dapat divaksin. Untuk ketersediaan vaksin anti rabies sudah kita pesan dan sudah datang pada hari senin (18/7) kemarin," tuturnya.

Dia menjelaskan, dari data Dinas Peternakan dan Kehewanan Provinsi Kalbar menyebutkan, terdapat 219 kasus Rabies di Melawi, meninggal 9 orang, Ketapang 400-an orang, Landak 7 orang, Sekadau 7 orang, Sanggau 44 orang di Mukok di desa Mawang, Kapuas Hulu 181 orang meninggal 1 orang.

"Kita harapkan para bupati, ketua-ketua adat di kabupaten dan kecamatan para tumenggung, beritahu pemelihara anjing agar divaksin, jangan dimakan yang kena rabies. Pak Manaf (kepala dinas) kasih tahu, agar masyarakat tahu," katanya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kehewanan Provinsi Kalbar drh. Abdul Manaf Mustafa menjelaskan, rabies adalah penyakit anjing gila, yang disebabkan 90 persen oleh gigitan anjing.

"Di Kalbar, penyakit ini masuk dari Kalsel lewat Kalteng. Sekarang sudah 8 kabupaten di Kalbar yang tertular rabies yang meninggal 22 orang," kata Manaf.

Dirinya menyarankan agar warga di Kalbar menyehatkan anjingnya dengan vaksin, bagi yang digigit anjing, anjingnya jangan langsung dibunuh, segera ditolong. Dan jika mati mendadak ambil kepalanya serahkan ke dinas kehewanan dan peternakan untuk dites laboratorium.

Manaf juga menjelaskan, jika tergigit (anjing) cuci dengan sabun atau bahan yang melarutkan lemak karena virus rabies dibungkus lemak, jika di hutan cuci dengan tanah dan segera dibawa ke puskesmas terdekat.

"Karena di daerah yang terkena rabies sudah disiapkan vaksin anti rabies," kata Manaf.


(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016