Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti mengusulkan pemerintah kabupaten/kota di provinsi tersebut, khususnya kabupaten Sintang dan Landak untuk segera membentuk Rabies Center guna menekan tingginya kasus gigitan hewan rabies di daerah setempat.
"Untuk menekan tingginya kasus rabies di Kalbar, kami menyarankan agar kabupaten/kota untuk membentuk dan mengaktifkan Rabies Center untuk memberikan edukasi kepada masyarakat sekaligus menjadi pusat penanganan kasus rabies," kata Erna di Pontianak, Rabu.
Berdasarkan data terakhir dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, tercatat populasi hewan penular rabies sudah lebih dari 214.462 hewan. Korban manusia yang digigit hewan penular rabies mencapai 1.785 orang dengan kasus meninggal dunia mencapai 11 orang, meliputi 8 orang di Kabupaten Sintang dan 3 orang di Kabupaten Landak.
Untuk menekan lajunya kasus gigitan anjing rabies di Kalbar, Erna mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan menyiapkan VAR Rabies untuk kemudian di sebarkan ke kabupaten/kota yang membutuhkan.
"Jika ada daerah yang membutuhkan VAR, silakan ajukan saja dan kita akan segera menyalurkannya. Saat ini kita masih menyimpan 8000 vial VAR yang siap di salurkan ke kabupaten/kota," tuturnya.
Baca juga: 10 warga Kalbar meninggal akibat gigitan anjing rabies
Baca juga: 22.600 dosis vaksin rabies telah disalurkan di Kalbar
Baca juga: Pemkab Sintang vaksinasi anjing untuk cegah penularan rabies
Dinkes Kalbar minta kabupaten/kota segera bentuk Rabies Center
Rabu, 14 Juni 2023 15:07 WIB
......Saat ini kita masih menyimpan 8000 vial VAR yang siap di salurkan ke kabupaten/kota