Sungai Raya (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memfokuskan penurunan angka kematian ibu dan bayi sebagai salah satu perhatian serius dalam bidang kesehatan yang dilakukan saat ini.
"Oleh sebab itu, sangat penting kiranya bagi semua komponen daerah khususnya jajaran pemerintah daerah untuk bersama-sama menunjukkan kepedulian kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik dan berkualitas untuk semua masyarakat," kata Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus di Sungai Raya, Selasa.
Sejak awal Pemerintahan Rusman Ali-Hermanus membuat program sinergi antara dukun beranak dengan tenaga medis (Bidan di Desa). Dengan program insentif Dukun Beranak di Kabupaten Kubu Raya.
"Program ini dilakukan untuk menekan angka Kematian Ibu dan Anak di Kubu Raya. Hal ini kita lakukan, karena kita menyadari di daerah-daerah jauh, masyarakat masih banyak tergantung pada pertolongan Dukun beranak," katanya.
Dengan dilakukannya sinergi antar Dukun Beranak dan tenaga medis atau bidan diharapkan mampu menekan angka kematian Ibu dan Anak di kabupaten itu.
"Hal itu membuahkan hasil, dimana pada tahun 2014 Kematian Bayi terdapat 4 kasus dan pada tahun 2015 dapat ditekan menjadi zero kasus," kata Hermanus.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Oleh sebab itu, sangat penting kiranya bagi semua komponen daerah khususnya jajaran pemerintah daerah untuk bersama-sama menunjukkan kepedulian kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik dan berkualitas untuk semua masyarakat," kata Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus di Sungai Raya, Selasa.
Sejak awal Pemerintahan Rusman Ali-Hermanus membuat program sinergi antara dukun beranak dengan tenaga medis (Bidan di Desa). Dengan program insentif Dukun Beranak di Kabupaten Kubu Raya.
"Program ini dilakukan untuk menekan angka Kematian Ibu dan Anak di Kubu Raya. Hal ini kita lakukan, karena kita menyadari di daerah-daerah jauh, masyarakat masih banyak tergantung pada pertolongan Dukun beranak," katanya.
Dengan dilakukannya sinergi antar Dukun Beranak dan tenaga medis atau bidan diharapkan mampu menekan angka kematian Ibu dan Anak di kabupaten itu.
"Hal itu membuahkan hasil, dimana pada tahun 2014 Kematian Bayi terdapat 4 kasus dan pada tahun 2015 dapat ditekan menjadi zero kasus," kata Hermanus.
(KR-RDO/N005)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016