Jakarta (Antara Kalbar) - Produsen otomotif dunia asal Jepang, Toyota
Motor Corporation, melakukan kemitraan dengan WWF untuk ikut mendanai
proyek konservasi hutan tropis dan satwa liar di Asia Tenggara melalui Living Asian Forest Project.
Wakil Presiden Pelaksana dan anggota Dewan Direktur Toyota Motor Corporation, Didier Leroy, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan, perusahaan itu memiliki visi yang sama dengan WWF untuk mencapai masyarakat berkelanjutan dan meneruskan Planet Bumi sebagai tempat hidup bagi generasi akan datang.
"Ketika kami memulai upaya nyata mencapai target kami dalam 2050 Environmental Challenges, kami memutuskan, menyatukan kekuatan dengan organisasi nonpemerintah yang mumpuni dalam bidangnya adalah penting," kata Leroy.
Produsen otomotif Jepang ini akan memberikan bantuan sebesar satu juta dolar AS untuk Living Asian Forest Project pada 2016, dan akan melanjutkan dukungan ini selama lima tahun ke depan.Â
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Wakil Presiden Pelaksana dan anggota Dewan Direktur Toyota Motor Corporation, Didier Leroy, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan, perusahaan itu memiliki visi yang sama dengan WWF untuk mencapai masyarakat berkelanjutan dan meneruskan Planet Bumi sebagai tempat hidup bagi generasi akan datang.
"Ketika kami memulai upaya nyata mencapai target kami dalam 2050 Environmental Challenges, kami memutuskan, menyatukan kekuatan dengan organisasi nonpemerintah yang mumpuni dalam bidangnya adalah penting," kata Leroy.
Produsen otomotif Jepang ini akan memberikan bantuan sebesar satu juta dolar AS untuk Living Asian Forest Project pada 2016, dan akan melanjutkan dukungan ini selama lima tahun ke depan.Â
Dukungan Toyota ke dalam program tersebut menguatkan upayanya untuk mencapai satu dari enam tantangan dalam Toyota Environmental Challenge 2050, yaitu menciptakan masyarakat yang hidup dalam keseimbangan dengan alam pada masa mendatang.
Tujuan Toyota Environmental Challenge 2050, menurut Leroy, adalah mengurangi jejak lingkungan Toyota hingga nol dan juga menciptakan nilai dan manfaat di masyarakat dalam menghadapi permasalah lingkungan global.
Direktur Jenderal WWF International, Marco Lambertini, mengatakan, WWF gembira dapat bersama-sama Toyota menyatukan kekuatan mempercepat upaya yang diperlukan dalam mencegah degradasi yang mengancam sistem alam dimana manusia bergantung.
"Kami membutuhkan banyak lagi perusahaan seperti Toyota untuk melangkah maju dan mencari solusi untuk permasalahan-permasalahan ini. WWF menghargai visi Toyota dalam membantu menjadikan dunia yang lebih aman, sehat dan berkelanjutan menjadi nyata bagi generasi mendatang dan Planet Bumi," kata Lambertini.
Sementara itu, Direktur Konservasi WWF Indonesia, Arnold Sitompul, mengatakan, salah satu hasil penting dari kemitraan tersebut adalah penguatan upaya pihaknya dalam konservasi ekosistem hutan tropis di Kalimantan dan Sumatera.
Menurut dia, keduanya merupakan habitat penting dari spesies yang terancam punah dan juga tempat yang penting untuk membuktikan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dapat diterapkan.
Tujuan Toyota Environmental Challenge 2050, menurut Leroy, adalah mengurangi jejak lingkungan Toyota hingga nol dan juga menciptakan nilai dan manfaat di masyarakat dalam menghadapi permasalah lingkungan global.
Direktur Jenderal WWF International, Marco Lambertini, mengatakan, WWF gembira dapat bersama-sama Toyota menyatukan kekuatan mempercepat upaya yang diperlukan dalam mencegah degradasi yang mengancam sistem alam dimana manusia bergantung.
"Kami membutuhkan banyak lagi perusahaan seperti Toyota untuk melangkah maju dan mencari solusi untuk permasalahan-permasalahan ini. WWF menghargai visi Toyota dalam membantu menjadikan dunia yang lebih aman, sehat dan berkelanjutan menjadi nyata bagi generasi mendatang dan Planet Bumi," kata Lambertini.
Sementara itu, Direktur Konservasi WWF Indonesia, Arnold Sitompul, mengatakan, salah satu hasil penting dari kemitraan tersebut adalah penguatan upaya pihaknya dalam konservasi ekosistem hutan tropis di Kalimantan dan Sumatera.
Menurut dia, keduanya merupakan habitat penting dari spesies yang terancam punah dan juga tempat yang penting untuk membuktikan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dapat diterapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016