Ketapang (Antara Kalbar) - Harga gula pasir di sejumlah pasar di Kota Ketapang, terus naik dan kini ada pedagang yang menjual hingga Rp20 ribu per kilogram.

"Awal Ramadhan kemarin harga gula Rp16 ribu, dan baru dua hari lalu harga Rp17 ribu dan sekarang naik lagi menjadi Rp18 ribu per kilogram, bahkan sudah ada yang menjual Rp20 ribu per kilogram dan kemungkinan besar naik lagi," kata Diana, ibu rumah tangga, warga Desa Kelurahan Tengah, Kecamatan Delta Pawan, Ketapang, Senin.

Ibu rumah tangga ini mengeluh karena harga gula di daerah itu melambung tinggi, terlebih lagi kebutuhan gula tiap hari selalu diperlukan untuk memasak dan lain-lain.

"Harga ini tentunya memberatkan kami, terlebih gula benar-benar diperlukan, dengan keadaan seperti ini masyarakat kecil hanya bisa pasrah dengan keadaan dan dengan harga yang cukup tinggi,"kata dia.

Menurut dia, kenaikan harga gula mungkin wajar ketika menjelang Lebaran karena kebutuhan meningkat. "Tapi sampai sekarang, harga gula pasir masih tidak turun harga," jelasnya.

Sementara itu, pedagang sembako yang berjualan di pasar terbuka Kota Ketapang menyebutkan, bahwa kenaikan harga gula disebabkan naiknya permintaan yang tidak diimbangi dengan ketersediaan stok.

"Saat ini, yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat adalah gula, dan permintaan yang tidak diimbangi dengan ketersediaan stok tentunya akan berakibat naiknya harga," kata Anam, 40, salah seorang pedagang di pasar.

Ia berharap, Pemkab Ketapang melalui dinas terkait segera mengambil langkah untuk mengembalikan harga agar kebutuhan pokok di Ketapang semakin terjangkau. 

(T011/N002)

Pewarta: John

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016