Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sambas, Hairiah mengajak siswa SDN 32 Tambatan untuk memiliki cita-cita agar ke depan para siswa memiliki motivasi yang besar dan kuat untuk mewujudkan apa yang mereka harapkan.
"Kemarin pada upacara Senin saya menjadi pembina di SDN 32 Tambatan. Upacara pada hari Senin dalam rangkaian peringatan Hari Anak Nasional tahun 2016 di Desa Tambatan bertujuan untuk melihat lebih dekat serta kami berupaya lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat umumnya dan khususnya di tingkat desa. Saya mengajak siswa untuk memiliki cita-cita tinggi," ujarnya di Sambas saat dihubungi, Selasa.
Hairiah di kesempatan itu juga mengajak orang tua, masyarakat, aparatur, sebagai tenaga pendidik untuk harus mempersiapkan anak sebagai cikal bakal dan sebagai aset bangsa untuk meneruskan pembangunan negeri ini.
"Peran orang tua sebagai kontrol di lingkungan keluarga merupakan kunci utama dan mendasar di dalam membangun serta mempersiapkan mental dan karakter anak," tuturnya.
Ia juga meminta para orang tua di Sambas dan semua komponen masyarakat menyikapi maraknya perkawinan di usia dini. Apalagi kata dia yang dipicu pergaulan bebas menjurus pada perilaku seks bebas pada kalangan anak dan remaja.
"Menyikapi maraknya permasalahan negatif anak-anak, menjadi tanggung jawab kita bersama," katanya.
Hairiah menceritakan bahwa ia pernah bertemu dan berdialog dengan remaja yang sudah menggendong anak atau ia memberikan istilah anak menggendong anak. Dengan hal itu katanya ia prihatin.
"Apapun masalah anak sekali saya tegaskan tanggung jawab bersama dan itu harus ada peran kita untuk membawa mereka ke arah lebih baik," kata dia.
(U.KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Kemarin pada upacara Senin saya menjadi pembina di SDN 32 Tambatan. Upacara pada hari Senin dalam rangkaian peringatan Hari Anak Nasional tahun 2016 di Desa Tambatan bertujuan untuk melihat lebih dekat serta kami berupaya lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat umumnya dan khususnya di tingkat desa. Saya mengajak siswa untuk memiliki cita-cita tinggi," ujarnya di Sambas saat dihubungi, Selasa.
Hairiah di kesempatan itu juga mengajak orang tua, masyarakat, aparatur, sebagai tenaga pendidik untuk harus mempersiapkan anak sebagai cikal bakal dan sebagai aset bangsa untuk meneruskan pembangunan negeri ini.
"Peran orang tua sebagai kontrol di lingkungan keluarga merupakan kunci utama dan mendasar di dalam membangun serta mempersiapkan mental dan karakter anak," tuturnya.
Ia juga meminta para orang tua di Sambas dan semua komponen masyarakat menyikapi maraknya perkawinan di usia dini. Apalagi kata dia yang dipicu pergaulan bebas menjurus pada perilaku seks bebas pada kalangan anak dan remaja.
"Menyikapi maraknya permasalahan negatif anak-anak, menjadi tanggung jawab kita bersama," katanya.
Hairiah menceritakan bahwa ia pernah bertemu dan berdialog dengan remaja yang sudah menggendong anak atau ia memberikan istilah anak menggendong anak. Dengan hal itu katanya ia prihatin.
"Apapun masalah anak sekali saya tegaskan tanggung jawab bersama dan itu harus ada peran kita untuk membawa mereka ke arah lebih baik," kata dia.
(U.KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016