Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sambas telah menyerahkan hibah lahan untuk pembangunan landasan udara tipe C kepada TNI AU yang ditandai dengan berita acara serah terima dari Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili kepada Komandan Pangkalan TNI AU Supadio Pontianak Marsekal Pertama Tatang Herlyansah.
"Pembangunan landasan udara tersebut merupakan bagian dari program kerja TNI Angkatan Udara. Penandatanganan ini sebagai bentuk percepatan berdirinya Lanud Kelas C di Liku Kecamatan Paloh," ujar Danlanud Supadio Tatang Herlyansah di Sambas, Kamis.
Tatang menjelaskan bahwa proses pembangunan landasan tersebut sudah mulai berjalan. Ia menargetkan pada 2016 sudah bisa terselesaikan.
"Pada program tersebut pembangunan tahap pertama untuk runway. Di sana juga sudah dibangun baseops dan barak, karena anggaran baru muncul di 2016 maka kita akan melaksanakan overlay dari landasan tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan jika Lanud tersebut terealisasi maka TNI AU ke depannya bisa membawa alutsista yang diperlukan untuk mendukung pertahanan dan keamanan, terlebih Kabupaten Sambas adalah beranda terluar NKRI yang bersentuhan langsung dengan negara tetangga.
"Hampir seluruh alutsista yang ada demi pertahanan akan kita dorong ke sini terutama untuk pergeseran pasukan, logistik dan lainnya. Karena konsep kita, landasan mana saja yang ada Lanud itu bisa didarati pesawat," ungkapnya.
Tatang menyampaikan bahwa wilayah perbatasan Kabupaten Sambas memiliki keberagaman yang unik. Tak hanya daratan yang bersinggungan langsung dengan negara Malaysia, namun juga laut yang berbatasan dengan cina dan Malaysia.
Menurutnya ada sebanyak 1.500 pesawat melintas di atas bumi Kalimantan Barat setiap harinya. Oleh karena itu paparnya dukungan pertahanan udara dirasa sangat mutlak untuk menjaga keutuhan NKRI dari ancaman asing.
"Untuk mengantisipasi alur laut yang ada dan ancaman dari Laut China Selatan bisa dilakukan dari sini akan kita standby kan pesawat. Perbatasan harus ada pengawasan yang dilakukan seluruh komponen, seperti narkoba yang sudah sangat luar biasa disebabkan banyaknya jalur-jalur yang tidak terawasi, dan tindak penyeludupan barang ilegal lainnya dari negara luar," tegas Tatang.
Ditambahkannya juga pentingnya pembangunan markas militer terutama Landasan Udara TNI AU, juga dirasa semakin penting untuk segera direalisasikan, mengingat negara Tiongkok beberapa waktu lalu sering mengklaim wilayah Laut Cina Selatan sebagai wilayah negara mereka.
"Kerawanan-kerawanan ini bisa kita antisipasi dari Lanud tersebut. Ini menjadi perhatian kita angkatan udara," kata dia.
(U.KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Pembangunan landasan udara tersebut merupakan bagian dari program kerja TNI Angkatan Udara. Penandatanganan ini sebagai bentuk percepatan berdirinya Lanud Kelas C di Liku Kecamatan Paloh," ujar Danlanud Supadio Tatang Herlyansah di Sambas, Kamis.
Tatang menjelaskan bahwa proses pembangunan landasan tersebut sudah mulai berjalan. Ia menargetkan pada 2016 sudah bisa terselesaikan.
"Pada program tersebut pembangunan tahap pertama untuk runway. Di sana juga sudah dibangun baseops dan barak, karena anggaran baru muncul di 2016 maka kita akan melaksanakan overlay dari landasan tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan jika Lanud tersebut terealisasi maka TNI AU ke depannya bisa membawa alutsista yang diperlukan untuk mendukung pertahanan dan keamanan, terlebih Kabupaten Sambas adalah beranda terluar NKRI yang bersentuhan langsung dengan negara tetangga.
"Hampir seluruh alutsista yang ada demi pertahanan akan kita dorong ke sini terutama untuk pergeseran pasukan, logistik dan lainnya. Karena konsep kita, landasan mana saja yang ada Lanud itu bisa didarati pesawat," ungkapnya.
Tatang menyampaikan bahwa wilayah perbatasan Kabupaten Sambas memiliki keberagaman yang unik. Tak hanya daratan yang bersinggungan langsung dengan negara Malaysia, namun juga laut yang berbatasan dengan cina dan Malaysia.
Menurutnya ada sebanyak 1.500 pesawat melintas di atas bumi Kalimantan Barat setiap harinya. Oleh karena itu paparnya dukungan pertahanan udara dirasa sangat mutlak untuk menjaga keutuhan NKRI dari ancaman asing.
"Untuk mengantisipasi alur laut yang ada dan ancaman dari Laut China Selatan bisa dilakukan dari sini akan kita standby kan pesawat. Perbatasan harus ada pengawasan yang dilakukan seluruh komponen, seperti narkoba yang sudah sangat luar biasa disebabkan banyaknya jalur-jalur yang tidak terawasi, dan tindak penyeludupan barang ilegal lainnya dari negara luar," tegas Tatang.
Ditambahkannya juga pentingnya pembangunan markas militer terutama Landasan Udara TNI AU, juga dirasa semakin penting untuk segera direalisasikan, mengingat negara Tiongkok beberapa waktu lalu sering mengklaim wilayah Laut Cina Selatan sebagai wilayah negara mereka.
"Kerawanan-kerawanan ini bisa kita antisipasi dari Lanud tersebut. Ini menjadi perhatian kita angkatan udara," kata dia.
(U.KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016