Kuching (Antara Kalbar) - Sarawak Tourism Board (STB) pada Rainforest World Music Festival (RWMF) 2016 menampilkan musisi yang tersebar dari berbagai belahan dunia.

"Dari Amerika Latin, Eropa, Asia hingga Australia," kata CEO STB Datu Ik Pahon Anak Joyik dalam keterangan di Sarawak Cultural Village, Kuching, Jumat.

Musisi dari Haiti dan Kuba misalnya, sebagai representasi keanekaragaman musik di Amerika Latin, atau suara-suara unik yang dihasilkan musisi asal Eropa seperti dari Norwegia dan Latvia, katanya.

Dari Australia, menurut dia, the Naygayiw Gigi Dance Troupe menyajikan keindahan seni dan budaya suku Aborigin.

Sejumlah musisi yang bakal tampil juga merasa bangga dapat hadir di RWMF, seperti Kathy dan Karin. Dua bersaudara Kettler yang tergabung dalam Nukariik asal Kanada. Mereka menampilkan tradisi suku Inuit dalam menari, bernyanyi, bermain drum dan suara leher.

Dari Haiti, ada Chouk Bwa Libete yang menampilkan irama Voodo dari kawasan Karibia yang bakal menghipnotis melalui permainan drum yang diwarnai ritual tarian.

Dari Sarawak, ada Matthew Ngau Jak yakni pemain sape yang sudah berkeliling dunia memperkenalkan alat musik khas Dayak itu.

Matthew mengajak Alena Narang bermain sape, sesuatu yang sesungguhnya tabu bagi wanita di kalangan Dayak.

Tahun ini hampir dua dekade RWMF digelar. Tepatnya tahun ke-19. RWMF 2016 digelar di Sarawak Cultural Village, 5-7 Agustus.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016