Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, terus melakukan pemantauan terhadap sejumlah wilayah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

"Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran selalu dilakukan dengan mengecek wilayah yang terdapat titik api. Setiap hari dibuat rekap titik api yang dilaporkan setiap bulan," ujar Pelaksana Tugas Kepala Bidang Perlindungan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sambas Abdulhadi di Sambas, Sabtu.

Berdasarkan hasil pantauan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sambas terdeteksi titik api di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Jawai.

"Setelah dipantau titik api yang terpantau tersebut berada di Kecamatan Jawai yang berdampingan dengan Kecamatan Teluk Keramat. Semua lokasi titik api tersebut dapat dikendalikan," katanya.

Terkait dengan upaya pemadaman kebakaran terhadap sejumlah hutan dan lahan jika terjadi kebakaran, katanya, masyarakat proaktif.

"Kalau di lapangan ada masyarakat yang berupaya melakukan pemadaman, mengenai hal itu masyarakat di sekitar terjadinya karhutla sudah sangat tanggap. Mereka walaupun dengan alat seadanya tetap berupaya melakukan pemadaman," katanya.

Apalagi, Dishutbun Sambas telah membentuk kelompok tani peduli api.

Ia menjelaskan kelompok tersebut langsung mengambil langkah pemadaman jika terjadi kebakaran.

Hanya saja, katanya, kendala yang sering dihadapi berupa sulitnya mendapatkan air untuk memadamkan api.

"Di lapangan ketersediaan air minim sehingga peralatan yang ada tidak dapat difungsikan dengan maksimal," kata dia.

Kepada seluruh masyarakat yang berada di Sambas, ia mengajak bersama-sama menjadi pelopor pencegah kebakaran hutan.

Dia mengatakan jika ditemukan kebakaran, masyarakat diminta segera melaporkan kepada aparat pemerintah setempat dan kemudian bersama-sama melakukan pemadaman.


(U.KR-DDI/M029)

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016