Nanga Pinoh (Antara Kalbar) - Bupati Melawi, Panji meminta seluruh desa untuk mendata potensi cetak sawah baru di daerahnya masing - masing, secara akurat dilengkapi database dan calon pemilik sawah.
"Program cetak sawah akan menjadi salah satu prioritas di sektor pertanian sehingga masyarakat bisa beralih secara perlahan-lahan dari pola pertanian berladang dalam meningkatkan produksi pertanian," kata Panji di Nanga Pinoh, Rabu.
Menurut Panji, cetak sawah bisa menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk memaksimalkan hasil produksi pertanian. Oleh sebab itu setiap desa diminta mendata dan menyiapkan lahan yang bisa digunakan untuk pencetakan sawah.
"Database potensi sawah di setiap desa juga harus dilengkapi dengan calon pemilik sawah tersebut, kemudian dihimpun oleh kecamatan dan menjadi data potensi di tingkat kabupaten, sehingga kalau nanti datang program pusat untuk cetak sawah, kita tak perlu cari-cari lagi. Tinggal jalankan dan kalau ada program tinggal masuk," jelasnya.
Tidak hanya itu, Panji menyampaikan cetak sawah juga menjadi salah satu solusi untuk menekan terjadi kebakaran lahan dan hutan setiap tahunnya. Menurut Panji, peralihan dari berladang menuju bersawah memang tak bisa dilakukan serta merta.
"Untuk mengubah pola seperti berladang dengan bersawah juga tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek, mengingat hampir sebagian besar masyarakat kita belum memiliki sawah dan juga belum memahami pola pertanian seperti itu, perlu dilakukan pembinaan oleh Pemerintah," tutur Panji.
(T.KR-TFT/J003)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Program cetak sawah akan menjadi salah satu prioritas di sektor pertanian sehingga masyarakat bisa beralih secara perlahan-lahan dari pola pertanian berladang dalam meningkatkan produksi pertanian," kata Panji di Nanga Pinoh, Rabu.
Menurut Panji, cetak sawah bisa menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk memaksimalkan hasil produksi pertanian. Oleh sebab itu setiap desa diminta mendata dan menyiapkan lahan yang bisa digunakan untuk pencetakan sawah.
"Database potensi sawah di setiap desa juga harus dilengkapi dengan calon pemilik sawah tersebut, kemudian dihimpun oleh kecamatan dan menjadi data potensi di tingkat kabupaten, sehingga kalau nanti datang program pusat untuk cetak sawah, kita tak perlu cari-cari lagi. Tinggal jalankan dan kalau ada program tinggal masuk," jelasnya.
Tidak hanya itu, Panji menyampaikan cetak sawah juga menjadi salah satu solusi untuk menekan terjadi kebakaran lahan dan hutan setiap tahunnya. Menurut Panji, peralihan dari berladang menuju bersawah memang tak bisa dilakukan serta merta.
"Untuk mengubah pola seperti berladang dengan bersawah juga tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek, mengingat hampir sebagian besar masyarakat kita belum memiliki sawah dan juga belum memahami pola pertanian seperti itu, perlu dilakukan pembinaan oleh Pemerintah," tutur Panji.
(T.KR-TFT/J003)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016