Senaning (Antara kalbar) - Pamtas Yonif 312/Kala Hitam menerima penyerahan 19 pucuk senjata api rakitan jenis lantak dari masyarakat Senaning.
"19 pucuk senjata api itu sudah kita terima dari masyarakat, karena berbahaya menyimpan senjata api apa lagi tanpa izin resmi," ungkap Wadansat Pamtas Yonif 312/Kala Hitam, Mayor Inf Catur Irawan.
Menurut dia, pembinaan dan pendekatan kepada masyarakat yang dilakukan TNI hingga warga dengan suka rela menyerahkan senjata api laras panjang. Di pedalaman perbatasan senjata api jenis bomen dan lantak masih banyak disimpan oleh masyarakat, apalagi daerah perbatasan dulunya merupakan basis pertahanan ketika konfrontasi dengan Malaysia.
Ia melanjutkan, sekarang Negara sudah aman dan semestinya senjata api rakitan diserahkan kepada pihak berwajib atau kepada TNI.
"Kami di lapangan juga kerap menyampaikan kepada masyarakat bahayanya menyimpan senjata api, karena bisa membahayakan nyawa dan bisa dikenakan sanksi pidana, melalui pendekatan itu warga menyerahkan senjata api dengan suka rela," jelas Catur Irawan.
Dia mengakui, masih banyak warga yang menyimpan senjata api rakitan. Dan pihaknya akan berusaha melakukan pendekatan kepada masyarakat agar menyerahkan senjata api tersebut, sejak dilakukan sosialisasi rutin warga sudah suka rela menyerahkan 19 pucuk senjata api.
Kilang tokoh masyarakat Desa Riam Sejawat Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang mengatakan jika masyarakat di perbatasan dulunya banyak yang memiliki senjata api jenis lantak dan bomen untuk menjaga ladang dari ganguan babi hutan.
Sekarang sudah banyak yang diserahkan baik kepada TNI maupun kepada Polisi, sudah jarang juga masyarakat yang menyimpan senjata rakitan itu.
"Perangkat desa juga senantiasa memberikan pengertian dan himbauan kepada warga untuk meyerahkan senjata api itu, jangan sampai menyimpannya di rumah karena berbahaya," ucap Kilang.
Menurut dia, tidak jarang juga akibat kelalaian warga terjadinya kecelakaan ketika berburu karena senjata api itu.
Tetapi sekarang sudah jarang yang berburu disebabkan hutan sudah mulai berkurang karena dibuka untuk perkebunan sawit.
Untuk di Desa Riam Sejawat sudah beberapa kali dilakukan penyerahan senjata api kepada aparat, kemungkinan sudah lebih dari 10 pucuk sejak dua tahun lalu.
Masyarakat menyerahkannya secara suka rela seperti yang diberikan kepada pamtas 312/KH, pungkasnya.

Pewarta: Agus

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016