Ngabang (Antara Kalbar)  –  Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) bisa ikut andil dalam membantu sosialisasi menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Landak 2017..
    Kepala Balai Monitor (Balmon) Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Pontianak, Siti Hapsah Roy di Landak, mengatakan,  anggota ORARI di Kalbar ini cukup banyak dan sangat bermanfaat untuk membantu pemerintah dalam penyampaian informasi.     "Kami juga mengapresiasi kepada pemkab Landak yang siap mendukung ORARI Lokal Landak kedepan bisa dibentuk," ungkapnya.
    Ia mengatakan, ORARI di Indonesia selama ini sudah banyak berperan aktif dalam membantu pemerintah, mulai dari tanggap darurat, penanggulangan bencana. Selanjutnya juga bantuan komunikasi setiap event besar seperti MTQ, Pilkada, hari raya dan lainnya.
    "Ini membuktikan ORARI berperan aktif membantu masyarakat. Kami juga menghimbau kepada pemerintah melalui instansi terkait seperti BPBD, Basarnas, Pol PP dan lainnya untuk bergabung ORARI," ujarnya.
    Kepala Dishubkominfo Landak Ependi mengatakan, Kabupaten Landak sangat luas. Jika dilihat signal jaringan selular sekitar 60 persen masih blankspot. Menara selular hanya di jalur kota. Ada 102 menara tapi belum bisa dirasakan masyarakat pedalaman.
    "Jadi, ORARI sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah dalam penyampaian informasi kepada masyarakat. Kedepan di Landak agar dibentuk ORARI Lokal sendiri," tegas Ependi.
    Apalagi, lanjut Ependi Kabupaten Landak akan menggelar Pilkada 2017, sehingga anggota ORARI banyak bisa menjadi potensi membantu pemerintah dalam sosialisasi Pilkada.
    "Kami pemerintah sangat mendukung terbentuknya ORARI Lokal Landak, yang selama ini masih bergabung dengan ORARI Lokal Sanggau," kata Ependi.
   Di Kabupaten Landak, digelar Ujian Negara Radio Amatir (UNAR). Sebanyak 100 peserta (breaker) se Kalimantan Barat, Minggu (28/8) mengikuti UNAR yang digelar Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) Lokal Sanggau di Kabupaten Landak.

Pewarta: Kundori

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016