Pontianak  (Antara Kalbar) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendesak Kepala Balai Veteriner Regional Kalimantan untuk memberi perhatian secara serius terkait kasus gigitan anjing rabies yang semakin meluas di Provinsi Kalimantan Barat.

"Saya sudah mengirim surat secara resmi hari ini karena ancaman rabies yang semakin meluas," kata Daniel Johan saat dihubungi di Pontianak, Senin.

Salah satunya adalah di Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten landak. Daniel mendapat informasi langsung dari kepala desa serta masyarakat setempat yang mengirim pesan layanan singkat kepada dirinya.

"Bahwa rabies sudah menyebar dengan cepat, sementara penanganannya masih minim," ujar Daniel, dari Dapil Kalbar Fraksi PKB ini.

Ia khawatir kalau tidak ditangani secara serius, akan menyebar dengan cepat ke daerah lain yang belum tertular.

Ia melanjutkan, pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Pertanian sudah merespons baik pengaduan masyarakat di Kabupaten Landak dengan diturunkannya vaksin rabies sebanyak 16.250 dosis.

"Dan masih diupayakan akan mengirim vaksin hingga 25.000 dosis," ungkap dia. Namun karena tempat penyimpanan yang tidak memadai, maka vaksin-vaksin tersebut sehingga harus dikirim bertahap.

Untuk itu pihaknya mendorong pemerintah kabupaten/kota se-Kalbar untuk mengalokasikan anggaran pencegahan dan penanganan bahaya rabies bagi masyarakat. "Sekaligus pula anggaran untuk sarana penyimpanan vaksin yang memadai," kata Wakil Sekjen DPP PKB ini.

Sehingga, lanjut dia, ketika ada kasus serupa akan cepat penanganannya dan tidak harus menunggu korban baru ada tindakan dari pemerintah.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Abdul Manaf mengatakan saat ini jumlah penderita rabies di Provinsi Kalbar tercatat 1.319 orang dan dari jumlah itu sekitar 1.200 lebih penderita sudah divaksin antirabies.

"Untuk korban meninggal dunia terdata berjumlah sebanyak 22 orang," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin dalam mencegah meluasnya virus rabies tersebut, salah satunya dengan melakukan rapat koordinasi dengan sepuluh kabupaten dan kota, agar virus tersebut tidak meluas dan bagaimana cara penanggulangannya terhadap daerah yang belum ada kasus rabies tersebut.

Manaf menambahkan awalnya penyakit rabies tersebut hanya ditemukan di Kabupaten Melawi dan Ketapang, tetapi kini menyebar ke delapan kabupaten lain seperti Kabupaten Sekadau, Sanggau, dan terakhir di Kabupaten Landak.

(T.T011/N005)

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016