Singkawang (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Kota Singkawang mengimbau para orang tua untuk selalu waspada menjaga anak-anaknya, karena adanya percobaan penculikan anak SD dan SMP di Singkawang Timur.
"Ada empat kali kejadian percobaan penculikan anak SD dan SMP," kata Anggota DPRD Singkawang, Victorianus, di Singkawang, Senin.
Victor menjelaskan, kejadian pertama terjadi di Jalan Gunung Poteng sebanyak dua kali, kemudian di Hangmuy satu kali, dan Bagak Sahwa satu kali.
"Modusnya pelaku menggunakan hipnotis. Dengan berpura-pura meminta antar ke suatu tempat kepada anak kecil," tuturnya.
Beruntung, kata Victor, korban berhasil menyelamatkan dirinya masing-masing. "Informasinya, mereka yang mau di culik ini akan di bawa ke Singapura, untuk diambil organ tubuhnya," jelasnya.
Untuk itulah, dia mengimbau, kepada orang tua jangan terlalu membiarkan anak-anaknya keluar rumah. Apalagi berjalan sendirian.
"Intinya perketat pengawasan kepada anak," tuturnya.
Dan kepada guru di sekolah, diimbau untuk selalu mengawasi anak didiknya jangan sampai keluar dari lingkungan sekolah. "Terutama pada jam istirahat," katanya.
Untuk anak, lanjutnya, jangan coba-coba melakukan komunikasi kepada orang tak dikenal. "Karena melalui komunikasi itu, secara tidak langsung bisa terhipnotis," kata Victorianus.
Menurut Victor, ini bukan hanya sekedar isu. Dan ini memang betul-betul terjadi khususnya di Singkawang Timur.
"Kembali saya imbau kepada semua orang tua untuk lebih waspada dan menjaga betul-betul anak-anaknya," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Ada empat kali kejadian percobaan penculikan anak SD dan SMP," kata Anggota DPRD Singkawang, Victorianus, di Singkawang, Senin.
Victor menjelaskan, kejadian pertama terjadi di Jalan Gunung Poteng sebanyak dua kali, kemudian di Hangmuy satu kali, dan Bagak Sahwa satu kali.
"Modusnya pelaku menggunakan hipnotis. Dengan berpura-pura meminta antar ke suatu tempat kepada anak kecil," tuturnya.
Beruntung, kata Victor, korban berhasil menyelamatkan dirinya masing-masing. "Informasinya, mereka yang mau di culik ini akan di bawa ke Singapura, untuk diambil organ tubuhnya," jelasnya.
Untuk itulah, dia mengimbau, kepada orang tua jangan terlalu membiarkan anak-anaknya keluar rumah. Apalagi berjalan sendirian.
"Intinya perketat pengawasan kepada anak," tuturnya.
Dan kepada guru di sekolah, diimbau untuk selalu mengawasi anak didiknya jangan sampai keluar dari lingkungan sekolah. "Terutama pada jam istirahat," katanya.
Untuk anak, lanjutnya, jangan coba-coba melakukan komunikasi kepada orang tak dikenal. "Karena melalui komunikasi itu, secara tidak langsung bisa terhipnotis," kata Victorianus.
Menurut Victor, ini bukan hanya sekedar isu. Dan ini memang betul-betul terjadi khususnya di Singkawang Timur.
"Kembali saya imbau kepada semua orang tua untuk lebih waspada dan menjaga betul-betul anak-anaknya," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016