Putussibau (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu Harisson mengatakan perlu antisipasi potensi masuknya birus zika di perbatasan dengan melibatkan kewenangan Kantor Perwakilan Kesehatan Pelabuhan Pontianak yang ada di Kecamatan Badau.
"Untuk saat ini Kapuas Hulu memang aman dari virus zika, tetapi sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia perlu dilakukan antisipasi terhadap virus tersebut," kata Harisson di Putussibau, Rabu.
Menurut Harisson, pemeriksaan setiap orang yang keluar masuk di border negara tersebut dilakukan oleh Perwakilan Kesehatan Pelabuhan.
Kemudian, apabila ada indikasi ataupun yang tertular virus zika maka akan dirujuk ke Rumah Sakit Bergerak di Badau.
Ia menjelaskan, Dinas Kesehatan maupun pihak rumah sakit hanya menyiapkan pelayanan kesehatan ataupun perawatan bagi yang terkena virus tersebut. Biasanya, kata Harisson, setiap orang yang terindikasi ataupun tertular virus zika akan dikarantina.
"Virus zika itu berbahaya pada ibu hamil, sebab dapat mengakibatkan cacat bagi bayi yang dilahirkan, tetapi tidak mengancam hingga kematian," jelas Harisson.
Dikatakan Harisson, yang ditakutkan dunia terhadap virus tersebut karena memang belum ada obatnya, dan penularannya melalui nyamuk. Ciri - ciri orang yang terindikasi terserang virus zika itu seperti mata menjadi merah, demam mendadak, kemerah - merahan pada kulit dan nyeri otot serta nyeri sendi.
Oleh sebab itu, Harisson mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan karena memang penularan virus zika tersebut dapat melalui nyamuk.
"Kesadaran masyarakat itu yang penting dalam tetap menjaga kebersihan lingkungan, sebab meskipun virus zika tidak menyebabkan kematian namun sampai saat ini belum ada obatnya," tutur Harisson.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Untuk saat ini Kapuas Hulu memang aman dari virus zika, tetapi sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia perlu dilakukan antisipasi terhadap virus tersebut," kata Harisson di Putussibau, Rabu.
Menurut Harisson, pemeriksaan setiap orang yang keluar masuk di border negara tersebut dilakukan oleh Perwakilan Kesehatan Pelabuhan.
Kemudian, apabila ada indikasi ataupun yang tertular virus zika maka akan dirujuk ke Rumah Sakit Bergerak di Badau.
Ia menjelaskan, Dinas Kesehatan maupun pihak rumah sakit hanya menyiapkan pelayanan kesehatan ataupun perawatan bagi yang terkena virus tersebut. Biasanya, kata Harisson, setiap orang yang terindikasi ataupun tertular virus zika akan dikarantina.
"Virus zika itu berbahaya pada ibu hamil, sebab dapat mengakibatkan cacat bagi bayi yang dilahirkan, tetapi tidak mengancam hingga kematian," jelas Harisson.
Dikatakan Harisson, yang ditakutkan dunia terhadap virus tersebut karena memang belum ada obatnya, dan penularannya melalui nyamuk. Ciri - ciri orang yang terindikasi terserang virus zika itu seperti mata menjadi merah, demam mendadak, kemerah - merahan pada kulit dan nyeri otot serta nyeri sendi.
Oleh sebab itu, Harisson mengimbau agar masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan karena memang penularan virus zika tersebut dapat melalui nyamuk.
"Kesadaran masyarakat itu yang penting dalam tetap menjaga kebersihan lingkungan, sebab meskipun virus zika tidak menyebabkan kematian namun sampai saat ini belum ada obatnya," tutur Harisson.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016