Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kubu Raya, Mochtar mengatakan pemerintah Norwegia memberikan bantuan alat pembuat sumur bor untuk beberapa desa pesisir di kabupaten itu, guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.
"Belum lama ini, masyarakat dibeberapa desa yang ada di Kecamatan Batu Ampar mendapatkan bantuan 30 lebih paket alat pembuat sumur bor dari kerajaan Norwegia untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan mengingat disana merupakan daerah rawan Karhutla," kata Mochtar di Sungai Raya, Rabu.
Dia menjelaskan, bantuan tersebut di kelola oleh LSM Sampan yang selama ini memang fokus melakkan pemberdayaan bagi masyarakat pesisir, khususnya yang ada di Kubu Raya.
Selama ini, katanya, kecamatan Batu Ampar menjadi salah satu prioritas utama dalam pencegahan Karhutla di Kubu Raya, mengingat banyak desa yang ada disana masuk dalam kawasan hutan lindung, yang rentan terbakar, saat musim panas.
"Selain untuk memadamkan api, ketika terjadi kebakaran lahan, alat tersebut nantinya juga bisa untuk membuat sumur bor, guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat disekitar pesisir laut, yang notabenenya kesulitan mendapatkan air tawar," tuturnya.
Mochtar menambahkan, untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di Kubu Raya pihaknya tetap akan melakukan pendekatan dengan masyarakat petani, agar tidak membuka lahan dengan membakar.
"Kedepan, kita akan bekerjasama dengan Dinas Pertanian untuk memberikan solusi bagi petani, agar tidak membuka lahan dengan membakar, tetapi dengan memanfaatkan tricoderma," katanya.
Dia menambahkab, Pemkab Kubu Raya, juga akan meningkatkan kerjasama dengan Manggala Agni, TNI/Polri, dan pihak terkait lainnya untuk mengantisipasi pembakaran lahan dan hutan yang ada di kabupaten itu.
"Pemkab selalu berupaya agar kebakaran hutan dan lahan dapat ditekan seminimal mungkin," katanya.
(U.KR-RDO/B012)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Belum lama ini, masyarakat dibeberapa desa yang ada di Kecamatan Batu Ampar mendapatkan bantuan 30 lebih paket alat pembuat sumur bor dari kerajaan Norwegia untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan mengingat disana merupakan daerah rawan Karhutla," kata Mochtar di Sungai Raya, Rabu.
Dia menjelaskan, bantuan tersebut di kelola oleh LSM Sampan yang selama ini memang fokus melakkan pemberdayaan bagi masyarakat pesisir, khususnya yang ada di Kubu Raya.
Selama ini, katanya, kecamatan Batu Ampar menjadi salah satu prioritas utama dalam pencegahan Karhutla di Kubu Raya, mengingat banyak desa yang ada disana masuk dalam kawasan hutan lindung, yang rentan terbakar, saat musim panas.
"Selain untuk memadamkan api, ketika terjadi kebakaran lahan, alat tersebut nantinya juga bisa untuk membuat sumur bor, guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat disekitar pesisir laut, yang notabenenya kesulitan mendapatkan air tawar," tuturnya.
Mochtar menambahkan, untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di Kubu Raya pihaknya tetap akan melakukan pendekatan dengan masyarakat petani, agar tidak membuka lahan dengan membakar.
"Kedepan, kita akan bekerjasama dengan Dinas Pertanian untuk memberikan solusi bagi petani, agar tidak membuka lahan dengan membakar, tetapi dengan memanfaatkan tricoderma," katanya.
Dia menambahkab, Pemkab Kubu Raya, juga akan meningkatkan kerjasama dengan Manggala Agni, TNI/Polri, dan pihak terkait lainnya untuk mengantisipasi pembakaran lahan dan hutan yang ada di kabupaten itu.
"Pemkab selalu berupaya agar kebakaran hutan dan lahan dapat ditekan seminimal mungkin," katanya.
(U.KR-RDO/B012)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016