Pontianak (Antara Kalbar) - Sebanyak 65 kepala keluarga masyarakat di Dusun Mades di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat mengeluhkan karena belum menikmati aliran listrik dari PLN selama puluhan tahun.

"Dusun Mades yang mayoritas berpenghasilan sebagai petani yang paling terbelakang dari tujuh dusun di Desa Sungai Laki karena sejak kemerdekaan RI kita masih gelap gulita," ujar Kepala Dusun Mades, Edi saat dihubungi di Landak, Minggu.

Edi menjelaskan untuk menikmati penerangan saat ini warganya sangat terbatas karena sebagian masyarakat menggunakan penerangan pelita minyak tanah dan sebagian bagi yang agak mampu mengunakan mesin generator set.

"Setiap malamnya untuk keperluan genset masyarakat membeli bensin dua sampai tiga liter. Bensin di sini harganya Rp10 ribu per liter belum termasuk biaya perawatan mesin. Ini tentu berat," tuturnya.

Bertepatan pada momen pemilihan kepala daerah bupati dan wakil bupati tahun 2016 yang saat ini pada proses pendaftaran calon untuk periode lima tahun ke depan ia berharap supaya siapapun bupati terpilih nantinya bisa memperhatikan dan memprioritaskan masalah tersebut yang selama puluhan tahun dirasakan masyarakat.

Sementara itu, Cembek selaku tokoh masyarakat di Dusun Mades mengatakan keinginan masyarakat untuk menikmati listrik dari PLN sudah melakukan segala upaya.

"Seperti membuat proposal usulan mengumpulkan KTP dan tanda tangan per keluarga masyarakat namun hingga hari ini belum ada titik terang atau respons dari pemerintah dan PLN," kata dia.


Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016