Jakarta  (Antara Kalbar) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menginginkan sumber daya manusia pembangunan kesejahteraan sosial aktif menyukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

"Kami ingin mengingatkan sebagai bagian dari SDM kesejahteraan sosial, tanpa terkecuali yang harus ikut aktif menyukseskan agenda dan kesepakatan global tersebut," kata Khofifah pada wisuda Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) di Bandung, Jawa Barat, Selasa.

SDM pembangunan kesejahteraan sosial meliputi pekerja sosial profesional, tenaga kesejahteraan sosial, relawan sosial, dan penyuluh sosial.

Sejak SDGs diberlakukan per 1 Januari 2016, Kemensos mengambil bagian pada agenda poin 1 mengenai penanggulangan kemiskinan, poin 2 mengenai nol kelaparan, poin 10 mengenai pengurangan ketimpangan, dan poin 17 mengenai kerja sama untuk pencapaian tujuan.

Khofifah mengatakan semua upaya pengembangan harus didukung ketersediaan anggaran yang cukup demi terwujudnya penyelenggaraan perguruan tinggi berkualitas serta menghadapi SDGs..

Mensos berharap STKS mampu mewujudkan penguatan kerja profesional bagi pekerjaan sosial yang sadar mengenai tugas untuk mengupayakan pencapaian agenda SDGs dan pengurangan kesenjangan. "Untuk mencapai tugas, fungsi dan peranan tersebut, STKS harus meningkatkan dan mengembangkan berbagai program dan kegiatan demi terwujudnya visi 2020, menjadi pusat pengembangan pendidikan pekerjaan sosial Indonesia," kata dia.

Khofifah hadir dalam acara wisuda Program Pendidikan Pascasarjana Spesialis-1 (SP-1) Pekerjaan Sosial ke-9 dan Program Pendidikan Diploma IV (D-VI) Terapan Pekerjaan Sosial ke-50 STKS yang semuanya berjumlah 330 wisudawan.

Ketua STKS Bandung Dwi Heru Sukoco mengatakan STKS sampai hari ini telah meluluskan 284 orang dari program pascasarjana dan 13.290 orang dari program sarjana.

"Jumlah seluruh mahasiswa STKS sampai 2016 sebanyak 1.791 mahasiswa, terdiri dari 1735 sarjana dan 56 pascasarjana," ucap dia.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016