Jambi (Antara Kalbar) - Anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda
Jambi, terus memburu empat pelaku perampokan yang dalam menjalankan
aksinya tergolong nekad dan sadis terhadap korbannya.
Empat pelaku itu ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) setelah merampok di Jalan Apel Kecil RT 02 SP 3, Desa Tanjung Benanak, Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pada Kamis lalu (6/10), kata Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Pol Benedictus Anies Purnawan, di Jambi Rabu.
Tim yang dipimpin Kasubdit III Jatanras, AKBP Yoga Yulian masih terus memburu keempat kawanan yang sudah diketahui tempat persembunyiannya dan tinggal menunggu waktu tepat untuk menangkapnya.
Dijelaskan, satu orang dari komplotan perampok sadis itu yakni Tono Purwanto (33) masih dalam pemeriksaan dan polisi masih juga menyelidiki keterkaitan adanya dugaan tempat kejadian perkara atau TKP lain di wilayah hukum Jambi maupun lainnya.
Diketahui, komplotan ini beraksi dengan cara membagi tugas Tono dan dua rekan lainnya bertugas di luar rumah korban, untuk memantau situasi. Sementara Wadi dan dua rekan lainnya, berada di dalam rumah untuk melakukan aksi perampokan dan jika melawan korbannya akan dianiaya dan dihabisi.
Dari kawanan perampoak tersebut, satu diantara mereka tewas ditembak polisi karena mencoba melawan saat akan ditangkap disalah satu daerah di Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Muba Provinsi Sumatera Selatan beberapa pekan lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Empat pelaku itu ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) setelah merampok di Jalan Apel Kecil RT 02 SP 3, Desa Tanjung Benanak, Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pada Kamis lalu (6/10), kata Direktur Reskrimum Polda Jambi Kombes Pol Benedictus Anies Purnawan, di Jambi Rabu.
Tim yang dipimpin Kasubdit III Jatanras, AKBP Yoga Yulian masih terus memburu keempat kawanan yang sudah diketahui tempat persembunyiannya dan tinggal menunggu waktu tepat untuk menangkapnya.
Dijelaskan, satu orang dari komplotan perampok sadis itu yakni Tono Purwanto (33) masih dalam pemeriksaan dan polisi masih juga menyelidiki keterkaitan adanya dugaan tempat kejadian perkara atau TKP lain di wilayah hukum Jambi maupun lainnya.
Diketahui, komplotan ini beraksi dengan cara membagi tugas Tono dan dua rekan lainnya bertugas di luar rumah korban, untuk memantau situasi. Sementara Wadi dan dua rekan lainnya, berada di dalam rumah untuk melakukan aksi perampokan dan jika melawan korbannya akan dianiaya dan dihabisi.
Dari kawanan perampoak tersebut, satu diantara mereka tewas ditembak polisi karena mencoba melawan saat akan ditangkap disalah satu daerah di Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Muba Provinsi Sumatera Selatan beberapa pekan lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016