Senakin (Antara Kalbar) - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 42 Petai Bejambu di Desa Senakin Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, menjadi  lokasi program pemerintah sebagai Green School (Sekolah Hijau) pada 2016.
    "Program green school atau sekolah hijau yakni dengan proses pembelajaran antara guru dan siswa dengan menikmati alam baik di dalam dan luar kelas," kata Kepala SDN 42 Petai Bejambu, Moliden Manalu, Kamis (20/10).
    Melalui program green school, siswa diajak untuk mencintai lingkungan, tanaman sehingga siswa akan tumbuh rasa memiliki, memelihara dan merawat. Intinya, proses pembelajaran yang sifatnya alami.  
    "Tidak harus belajar di dalam kelas yang monoton. Jika diperlukan belajar di luar, guru wajib membawa di lapangan dan peserta didik terlibat langsung di alam sekitar," kata Manalu.
    Program di SDN 42 Petai Bejambu merupakan program pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Landak sejak Januari 2016 yang diawali dengan tiga kali pembekalan kepada guru dan komite.
   "Apa yang didapat dalam pembekalan coba kami terapkan dalam program itu,  dan sungguhpun sekolah dari pedalaman jauh kekurangan sarana prasana, namun kami terus berupa menjalankan program ini," kata Manalu.
    Adapun dalam program green school ini diantaranya di dalam kelas dibedah, ada apotek hidup, taman baca, ada sudut pandang pasar. Bentuk pembelajaran tidak harus berhadapan, tapi bisa dibentuk "letter U", setengah lingkaran dan segi empat.
    "Guru dan peserta didik sama sama terlibat dalam pembelajaran dan menemukan pola dan hal yang baru tidak terikat buku paket, sedangkan untuk kurikulum KTSP yang disusun warga sekolah," terang Manalu.
    Selanjutnya untuk pembelajaran di luar kelas, sekolah berusaha menyusun lingkungan hidup dengan berbagai tanaman yang unik. Tanaman dari bibit lokal dan unggul, agar peserta didik mengetahui perkembangan antara tanaman bibit lokal dan unggul itu.
    "Kemudian membuat bentuk taman bunga, ada berkaitan metode mata pelajatan matematika, dan IPA. Ada juga belajar kelompok satu kelas di pecah. Sehingga kami membangun tujuh saung  yang melibatkan orang tua murid atau masyakat baik mencari bahan dan mengerjakaannya dari alam sekitar sekolah," ungkap Manalu.
    SDN 42 Petai Bejambu, terletak tidak jauh dari lokasi Riam Solankg (objek wisata). Jarak tempuh dari jalan raya sekitar 6 kilometer, dan hingga saat ini belum ada jaringan listrik. Adapun jumlah siswa atau peserta didik saat ini 110 siswa, dengan guru 11 orang terdiri 9 orang PNS dan 2 orang guru tidak tetap (GTT).
    "Kami berharap mohon dukungan dari pemerintah di bidang sarana prasarana karena ruang belajar sudah tidak layak karena dinding masih papan, lantai semen, belum keramik. Sehingga jauh dengan bangunan sekolah lain, sedangkan program green school membutuhkan dana yang besar, sementara belum ada bantuan dan masih kami swadaya," ungkap Manalu.

Pewarta: Kundori

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016