Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Pengurus Daerah Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Kalimantan Barat menyatakan kesiapan untuk mengubah penilaian negatif pemulung menjadi lebih baik, yakni mendukung usaha pemerintah dan masyarakat dalam mengurangi sampah.

"Selama ini keberadaan pemulung di Indonesia menjadi pekerjaan yang dinilai hina. Namun, yang perlu disadari, dengan keberadaan pemulung, justru membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengurangi sampah," kata Ketua BPD IPI Kalbar Nasrun Tahir di Pontianak, Kamis.

Dengan keberadaan pengurus IPI di Kalbar, dia mengharapkan bisa menjadikan kota setempat sebagai barometer dalam menciptakan kota yang bersih dan bebas dari sampah.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan perlu adanya pembinaan yang diberikan kepada pemulung dengan tujuannya menghilangkan citra negatif tersebut.

"Dengan adanya organisasi ini sebagai wadah bagi mereka. Kami bina dan buatkan kartu sebagai tanda identitasnya," tuturnya.

Nasrun juga berharap pemulung bisa bersama-sama pemerintah mengatasi masalah sampah.

Sebab, dia menilai sampah adalah aset daerah yang bisa mendatangkan PAD.

"Hanya saja selama ini pengelolaannya belum optimal sehingga perlu dikelola bersama. Baik itu pengurus, masyarakat, dan pemerintah," katanya.

Untuk itu, dia mengajak kepada semua pemulung yang ada di Kalimantan Barat agar bisa mengubah penilaian negatif menjadi lebih baik, dengan aktivitasnya yang tidak mengganggu ketertiban lingkungan masyarakat.

Pada kesempatan sebelumnya, Ketua Umum IPI Pris Polly Davina Lengkong mengatakan keberadaan IPI sedikit banyak sudah memberikan manfaat yang besar.

Dia mencontohkan untuk kawasan Bantar Gebang Jakarta, di mana pada kawasan tersebut pemulung bisa menyerapkan sekitar 3.000 ton sampah per hari dari jumlah sampah sebanyak 7.000 ton.

"Jadi kita harapkan, pengurus IPI Kalimantan Barat untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi masalah sampah. Bila perlu serap hingga menjadi zero," katanya.

Selain bekerja sama dengan pemerintah, Pris Polly berharap kehadiran organisasi itu mengubah penilaian negatif pemulung di mata masyarakat umum.

"Kami ingin pemulung di era berikutnya yang tidak jelek, terutama di Pontianak. Saya meyakini jika murni pemulung tidak mungkin melakukan hal negatif," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016