Jakarta  (Antara Kalbar)) - Anggota DPR Syarif Abdullah Akladrie mengatakan nilai persatuan saat ini sudah mulai luntur,yang salah satu penyebabnya adalah semakin meluasnya globalisasi dan kemajuan teknologi yang canggih.

" Nilai persatuan sudah mulai tergerus, dan generasi muda lupa bagaimana dulu Indonesia bisa bersatu," kata Syarif Abdullah Alkadrie kepada Antara di Senayan, Jumat ketika dimintai komentarnya tentang peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Menurut Syarif, Indonesia dulunya sangat sulit untuk merdeka karena terpecah-belah, tetapi dengan semangat perjuangan pemuda Indonesia bisa bersatu sehingga tahun 1945 akhirnya Indonesia merdeka.

 Dikatakan Syarif,saat perjuangan kemerdekaan, kaum muda sangat berperan. Saat itu pemuda bersatu dengan mendeklarasikan satu bangsa, satu negara dan satu bahasa yaitu Indonesia yang diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober.

" Historis perjuangan Indonesia jangan sampai dilupakan oleh kita semua khususnya generasi muda," kata Syarif Abdullah Alkadrie.

 Politisi Partai Nasdem itu juga mengungkapkan kekhawatirannya jika nilai persatuan tidak tertanam pada generasi muda, sebab apa yang diramalkan orang Indonesia bisa terpecah menjadi enam negara perlu diwaspadai sehingga jangan sampai terwujud.

  Oleh karena itu, ditegaskan Syarif Abdullah Alkadarie, untuk mencegah perpecahan di Indonesia maka nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda harus menjadi dasar memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.

" Yang harus kita lakukan harus memperkuat rasa persatuan dan kesatuan seperti yang tertuang dalam Sumpah Pemuda," tegas Syarif Abdullah Alkadrie.

(T.KR-TFT/A011)

Pewarta: Timotius

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016