Singkawang (Antara Kalbar) - Ketua DPRD Kota Singkawang meminta semua juru parkir yang ada di Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang tetap bekerja seperti biasa, meskipun Dinas Perhubungan Kota setempat sudah melakukan pembangunan perparkiran dengan palang pintu.
"Kita sarankan agar mereka tetap bekerja seperti biasa," kata Ketua Komisi III DPRD Singkawang, Tasman, usai menggelar dengar pendapat dengan belasan juru parkir RS Abdul Aziz Singkawang, Senin.
Hal itu ditegaskan Tasman, lantaran sebagai lembaga legislatif sudah menjadi kewajiban dia bersama anggota DPRD lainnya untuk mendengar dan mencarikan solusi agar mereka (jukir) bisa menyambung hidupnya.
"Saya yakin mereka (jukir) di situ bukan untuk mencari kaya, tapi untuk menyambung hidup keluarga," ujar Tasman.
Di sisi lain, pemerintah juga menginginkan adanya pembangunan. Namun, katanya, jangan sampai pembangunan itu para jukir menjadi korban.
"Sekecil apapun kalau bisa kita hindari, sehingga tidak ada satupun jukir yang di korbankan," ungkapnya.
Terkait dengan hasil dengar pendapat hari ini, maka pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Singkawang.
"Karena tepat pada 1 November (besok pagi), akan ada eksekusi," katanya.
Hal ini, menurutnya jangan sampai terjadi dan dialami para juru parkir di RSUD Abdul Aziz Singkawang. "Harus ada penyelesaian, sehingga para jukir ini tetap bekerja," katanya.
Dan kalaupun perparkiran dengan sistem "gate" itu tetap dilaksanakan, tentunya ada solusi agar para jukir yang sebelumnya bekerja di Abdul Aziz Singkawang tetap bisa mencari nafkah guna menghidupi keluarganya.
Dalam kesempatan itu, Dewan Penasihat Persatuan Juru Parkir Kota Singkawang, Wahyu merasa sedikit lega lantaran dewan sudah menampung aspirasi yang disampaikan juru parkir.
Salah satunya, ujar Wahyu, para juru parkir menginginkan agar Pemkot Singkawang mempekerjakan semua juru parkir yang ada RSUD Abdul Aziz Singkawang.
Kemudian, katanya, mengenai surat yang diedarkan Dinas Perhubungan Singkawang untuk mengeksekusi juru parkir pada tanggal 1 November (besok) sudah mendapat penegasan dari salah satu Anggota DPRD Singkawang, bahwa para jukir di Abdul Aziz tetap diperkenankan untuk bekerja.
"Meskipun dasar hukumnya tidak ada, tapi sudah ada jaminan dari Anggota DPRD Singkawang bahwa kami besok tetap bekerja sampai dengan adanya solusi yang tepat," ujar Wahyu.
Wahyu menegaskan, jika teman-teman juru parkir di Abdul Aziz Singkawang bukan menghambat pembangunan yang sedang berjalan.
"Kami bukan menghambat, tapi kami hanya butuh solusinya saja," tegasnya.
Wahyu mengatakan, jika solusi yang ditawarkan Dinas Perhubungan Singkawang untuk memindahkan juru parkir Abdul Aziz di Ruko samping "Happy Building" dinilai tidak layak.
"Kami sudah melakukan pra survei, bahwa disitu tidak layak untuk ditempatkan teman-teman jukir Abdul Aziz sebanyak 12 orang. Paling hanya bisa 3 orang saja," tuturnya.
Menurutnya, solusi yang ditawarkan dewan, untuk mempekerjakan semua juru parkir Abdul Aziz di sistem get itu sangat baik.
"Karena solusi itu sangat sesuai dengan keinginan kami," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Kita sarankan agar mereka tetap bekerja seperti biasa," kata Ketua Komisi III DPRD Singkawang, Tasman, usai menggelar dengar pendapat dengan belasan juru parkir RS Abdul Aziz Singkawang, Senin.
Hal itu ditegaskan Tasman, lantaran sebagai lembaga legislatif sudah menjadi kewajiban dia bersama anggota DPRD lainnya untuk mendengar dan mencarikan solusi agar mereka (jukir) bisa menyambung hidupnya.
"Saya yakin mereka (jukir) di situ bukan untuk mencari kaya, tapi untuk menyambung hidup keluarga," ujar Tasman.
Di sisi lain, pemerintah juga menginginkan adanya pembangunan. Namun, katanya, jangan sampai pembangunan itu para jukir menjadi korban.
"Sekecil apapun kalau bisa kita hindari, sehingga tidak ada satupun jukir yang di korbankan," ungkapnya.
Terkait dengan hasil dengar pendapat hari ini, maka pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Singkawang.
"Karena tepat pada 1 November (besok pagi), akan ada eksekusi," katanya.
Hal ini, menurutnya jangan sampai terjadi dan dialami para juru parkir di RSUD Abdul Aziz Singkawang. "Harus ada penyelesaian, sehingga para jukir ini tetap bekerja," katanya.
Dan kalaupun perparkiran dengan sistem "gate" itu tetap dilaksanakan, tentunya ada solusi agar para jukir yang sebelumnya bekerja di Abdul Aziz Singkawang tetap bisa mencari nafkah guna menghidupi keluarganya.
Dalam kesempatan itu, Dewan Penasihat Persatuan Juru Parkir Kota Singkawang, Wahyu merasa sedikit lega lantaran dewan sudah menampung aspirasi yang disampaikan juru parkir.
Salah satunya, ujar Wahyu, para juru parkir menginginkan agar Pemkot Singkawang mempekerjakan semua juru parkir yang ada RSUD Abdul Aziz Singkawang.
Kemudian, katanya, mengenai surat yang diedarkan Dinas Perhubungan Singkawang untuk mengeksekusi juru parkir pada tanggal 1 November (besok) sudah mendapat penegasan dari salah satu Anggota DPRD Singkawang, bahwa para jukir di Abdul Aziz tetap diperkenankan untuk bekerja.
"Meskipun dasar hukumnya tidak ada, tapi sudah ada jaminan dari Anggota DPRD Singkawang bahwa kami besok tetap bekerja sampai dengan adanya solusi yang tepat," ujar Wahyu.
Wahyu menegaskan, jika teman-teman juru parkir di Abdul Aziz Singkawang bukan menghambat pembangunan yang sedang berjalan.
"Kami bukan menghambat, tapi kami hanya butuh solusinya saja," tegasnya.
Wahyu mengatakan, jika solusi yang ditawarkan Dinas Perhubungan Singkawang untuk memindahkan juru parkir Abdul Aziz di Ruko samping "Happy Building" dinilai tidak layak.
"Kami sudah melakukan pra survei, bahwa disitu tidak layak untuk ditempatkan teman-teman jukir Abdul Aziz sebanyak 12 orang. Paling hanya bisa 3 orang saja," tuturnya.
Menurutnya, solusi yang ditawarkan dewan, untuk mempekerjakan semua juru parkir Abdul Aziz di sistem get itu sangat baik.
"Karena solusi itu sangat sesuai dengan keinginan kami," katanya.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016