Sekadau (Antara Kalbar) - Menyikapi perkembangan situasi terkini secara Nasional dan Daerah, berbagai pihak melakukan antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, serta perpecahan dimasyarakat antar umat beragama.
Jaringan Persekutuan Hamba-Hamba Tuhan (JPHT) Sekadau mengadakan coffee morning bersama Kepolisian Resort Sekadau dan para tokoh agama Kristen Protestan di Kabupaten Sekadau di Victoria Caffee pasar baru Sekadau.
"Di tengah berbagai persoalan dan permasalahan secara Nasional saat ini, agar semua pihak tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak jelas menyesatkan hingga terjadi perpecahan dan kepentingan politik yang bergolak saat ini," papar Prof. DR. Pieter Wong mengigatkan para tokoh Agama Kristen Protestan Sekadau.
Ia melanjutkan, pemerintahan yang berjalan saat ini banyak pihak yang menginginkan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
"Pemerintahan yang berjalan saat ini sudah bagus dan baik dimana Indonesia dikembalikan pada jati diri bangsa Indonesia sesungguhnya dan menciptakan pemerintahan yang bersih, aman saling menghormati antarumat beragama," ujar dia.
Kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh dan pemimpin umat Kristen Sekadau seperti, Pdt. Marius (Gembala GSJA), Pdt. Benyamin Nail (Pendeta Penginjil BAMAK), Pdt. Ranto, Pdt. Sudirman Damanik (Pendeta), Bahagia (Pendeta GMI), Sukaran (Pengurus Jemaaat GKI), Iskanwar (Pengurus Jemaat GMI), Welly Bertus Wily (Ketua Harian DAD), Liong (Tokoh Pemuda Protestan), turut hadir dalam kegiatan, Prof. DR. Pieter Wong (Tokoh Kristen Nasional / guru besar Teologi).
Sementara itu, jajaran Kepolisian dihadiri, Kapolres AKBP Yury Nurhidayat S.Ik, SH. MH, Kompol Oon Sudarman (Kabg Ops), Kompol P Sembiring (Kabag Sumda), AKP Muhadi (Kapolsek Sekadau Hilir), AKP Tri Teguh Mulyono (Kasat Lantas), AKP Tp Marbun (Kasat Binmas).
"Saat ini orang-orang benar-benar melaksanakan amanah rakyat dalam menjalankan pemerintahan menjadi sasaran kelompok-kelompok tertentu untuk jatuh dari jabatan yang diemban. Kita harus saling mengingatkan serta saling menjaga agar tidak muncul perpecahan dimasyarakat," sambung dia.
Sementara itu, Kapolres Sekadau, AKBP Yury Nurhidayat mengakui secara Nasional, ada pihak-pihak yang memanfaatkan permasalahan individu untuk dijadikan pintu masuk untuk memecah belah bangsa Indonesia.
" Ini yang harus diwaspadai bersama, jangan sampai kita terpecah belah, apa yang terjadi di Jakarta, Samarinda dan Singkawang jangan terjadi di Sekadau," kata dia.
"Saat ini kepolisian Resor Sekadau, sedang menjalankan kegiatan safari Kamtibmas ke jemaat-jemaat Gereja dan jamaah masjid-masjid di Kabupaten Sekadau untuk memberikan himbauan Kamtibmas kepada masyarakat agar tetap rukun antar umat beragama," lanjutnya.
Pria dengan dua melati dipundaknya itu menceritakan jika beberapa hari lalu, kepolisian bersama TNI dan Pemkab Sekadau sudah melakukan kegiatan penandatangan kesepakatan untuk hidup berbhineka suku, agama dan golongan di Kabupaten Sekadau serta mengumpulkan tanda tangan.
"Masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas dan situasi kondusif di masyarakat dengan adanya kejadian-kejadian teror, agar tokoh-tokoh agama tidak beranggapan atau memandang aksi yang dilakukan tersebut mewakili agama tertentu, karena itu hanya oknum bukan atas nama agama," tutupnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Pendeta Uber dari PGI Sekadau, berdasarkan himbauan PGI Pusat di Jakarta untuk menyikapi situasi saat ini agar umat menjaga situasi kondusif dan tidak terjadi kasus SARA jika ada provokasi-provokasi dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Kami yakin pemerintah dan aparat keamanan bisa menyelesaikan permasalahan ini dan diminta kepada para tokoh agama agar memberikan kesejukan kepada umat serta mengantisifasi peredaran isu dan provokasi di media sosial," paparnya.
Masih ditempat yang sama, Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Sekadau, Wilybertus Welly menyatakan, perlu ditingkatkan kewaspadaan dan aparat diminta bergerak cepat jika terjadi permasalahan di masyarakat, agar tidak berkembang menjadi permasalahan yang bisa menjurus kepada SARA dan memecah belah masyarakat.
"Untuk bersama-sama antara umat beragama dan suku untuk menjaga situasi kondusif serta menjaga keutuhan bangsa Indonesia dan NKRI termasuk di Kabupaten Sekadau yang sudah sangat baik kerukunan umat beragama serta ketentaraman di masyarakat. Bersama-sama membangun situasi yang baik dan kondusif, sehingga pembangunan dapat terus berjalan di Kabupaten Sekadau," tutup mantan anggota DPRD Sekadau itu.
Kegiatan diakhiri dengan dialog antara tokoh agama Kristen Protestan dengan Kepolisian serta pembacaan doa bersama untuk keamanan Indonesia pada umumnya Sekadau khususnya, dan foto bersama para hamba Tuhan, tokoh masyarakat dan Kepolisian resor Sekadau.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Jaringan Persekutuan Hamba-Hamba Tuhan (JPHT) Sekadau mengadakan coffee morning bersama Kepolisian Resort Sekadau dan para tokoh agama Kristen Protestan di Kabupaten Sekadau di Victoria Caffee pasar baru Sekadau.
"Di tengah berbagai persoalan dan permasalahan secara Nasional saat ini, agar semua pihak tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak jelas menyesatkan hingga terjadi perpecahan dan kepentingan politik yang bergolak saat ini," papar Prof. DR. Pieter Wong mengigatkan para tokoh Agama Kristen Protestan Sekadau.
Ia melanjutkan, pemerintahan yang berjalan saat ini banyak pihak yang menginginkan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
"Pemerintahan yang berjalan saat ini sudah bagus dan baik dimana Indonesia dikembalikan pada jati diri bangsa Indonesia sesungguhnya dan menciptakan pemerintahan yang bersih, aman saling menghormati antarumat beragama," ujar dia.
Kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh dan pemimpin umat Kristen Sekadau seperti, Pdt. Marius (Gembala GSJA), Pdt. Benyamin Nail (Pendeta Penginjil BAMAK), Pdt. Ranto, Pdt. Sudirman Damanik (Pendeta), Bahagia (Pendeta GMI), Sukaran (Pengurus Jemaaat GKI), Iskanwar (Pengurus Jemaat GMI), Welly Bertus Wily (Ketua Harian DAD), Liong (Tokoh Pemuda Protestan), turut hadir dalam kegiatan, Prof. DR. Pieter Wong (Tokoh Kristen Nasional / guru besar Teologi).
Sementara itu, jajaran Kepolisian dihadiri, Kapolres AKBP Yury Nurhidayat S.Ik, SH. MH, Kompol Oon Sudarman (Kabg Ops), Kompol P Sembiring (Kabag Sumda), AKP Muhadi (Kapolsek Sekadau Hilir), AKP Tri Teguh Mulyono (Kasat Lantas), AKP Tp Marbun (Kasat Binmas).
"Saat ini orang-orang benar-benar melaksanakan amanah rakyat dalam menjalankan pemerintahan menjadi sasaran kelompok-kelompok tertentu untuk jatuh dari jabatan yang diemban. Kita harus saling mengingatkan serta saling menjaga agar tidak muncul perpecahan dimasyarakat," sambung dia.
Sementara itu, Kapolres Sekadau, AKBP Yury Nurhidayat mengakui secara Nasional, ada pihak-pihak yang memanfaatkan permasalahan individu untuk dijadikan pintu masuk untuk memecah belah bangsa Indonesia.
" Ini yang harus diwaspadai bersama, jangan sampai kita terpecah belah, apa yang terjadi di Jakarta, Samarinda dan Singkawang jangan terjadi di Sekadau," kata dia.
"Saat ini kepolisian Resor Sekadau, sedang menjalankan kegiatan safari Kamtibmas ke jemaat-jemaat Gereja dan jamaah masjid-masjid di Kabupaten Sekadau untuk memberikan himbauan Kamtibmas kepada masyarakat agar tetap rukun antar umat beragama," lanjutnya.
Pria dengan dua melati dipundaknya itu menceritakan jika beberapa hari lalu, kepolisian bersama TNI dan Pemkab Sekadau sudah melakukan kegiatan penandatangan kesepakatan untuk hidup berbhineka suku, agama dan golongan di Kabupaten Sekadau serta mengumpulkan tanda tangan.
"Masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas dan situasi kondusif di masyarakat dengan adanya kejadian-kejadian teror, agar tokoh-tokoh agama tidak beranggapan atau memandang aksi yang dilakukan tersebut mewakili agama tertentu, karena itu hanya oknum bukan atas nama agama," tutupnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Pendeta Uber dari PGI Sekadau, berdasarkan himbauan PGI Pusat di Jakarta untuk menyikapi situasi saat ini agar umat menjaga situasi kondusif dan tidak terjadi kasus SARA jika ada provokasi-provokasi dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Kami yakin pemerintah dan aparat keamanan bisa menyelesaikan permasalahan ini dan diminta kepada para tokoh agama agar memberikan kesejukan kepada umat serta mengantisifasi peredaran isu dan provokasi di media sosial," paparnya.
Masih ditempat yang sama, Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Sekadau, Wilybertus Welly menyatakan, perlu ditingkatkan kewaspadaan dan aparat diminta bergerak cepat jika terjadi permasalahan di masyarakat, agar tidak berkembang menjadi permasalahan yang bisa menjurus kepada SARA dan memecah belah masyarakat.
"Untuk bersama-sama antara umat beragama dan suku untuk menjaga situasi kondusif serta menjaga keutuhan bangsa Indonesia dan NKRI termasuk di Kabupaten Sekadau yang sudah sangat baik kerukunan umat beragama serta ketentaraman di masyarakat. Bersama-sama membangun situasi yang baik dan kondusif, sehingga pembangunan dapat terus berjalan di Kabupaten Sekadau," tutup mantan anggota DPRD Sekadau itu.
Kegiatan diakhiri dengan dialog antara tokoh agama Kristen Protestan dengan Kepolisian serta pembacaan doa bersama untuk keamanan Indonesia pada umumnya Sekadau khususnya, dan foto bersama para hamba Tuhan, tokoh masyarakat dan Kepolisian resor Sekadau.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016