Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Cabang PT Biro Kualifikasi Indonesia (Persero) Pontianak Bambang Riyanto mengatakan, hingga November permintaan untuk sertifikasi dan regristrasi ulang kapal niaga di Kalbar meningkat signifikan dibandingkan tahun 2015.
"Tahun lalu permintaannya sertifikasi hanya 650 kapal. Namun, tahun ini sudah mencapai 900," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Bambang mengatakan, peningkatan permintaan sertifikasi lantaran perdagangan komoditas, kargo barang, dan jenis barang lainnya mulai bangkit sehingga pelayaran dagang di Kalbar juga meningkat tajam.
"Ditambah lagi perusahaan-perusahaan pelayaran nasional mulai membuka kantor cabang di Pontianak, yang menandakan bahwa aktivitas niaga lintas pulau dari dan menuju provinsi ini semakin dianggap penting," kata dia.
Sebaliknya, kata Bambang, penurunan permintaan pada tahun lalu lantaran banyak kapal yang menganggur akibat melesunya sektor perdagangan komoditas di Kalbar.
"Beberapa tahun ini memang ada penurunan, karena larangan ekspor mineral mentah, dimana komoditas bauksit Kalbar juga tidak bisa keluar," terangnya.
Ia menjelaskan tingginya aktivitas pelayaran di Kalbar akan memberikan dampak yang luas terhadap perekonomian di Kalbar.
(U.KR-DDI/A013)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Tahun lalu permintaannya sertifikasi hanya 650 kapal. Namun, tahun ini sudah mencapai 900," ujarnya di Pontianak, Selasa.
Bambang mengatakan, peningkatan permintaan sertifikasi lantaran perdagangan komoditas, kargo barang, dan jenis barang lainnya mulai bangkit sehingga pelayaran dagang di Kalbar juga meningkat tajam.
"Ditambah lagi perusahaan-perusahaan pelayaran nasional mulai membuka kantor cabang di Pontianak, yang menandakan bahwa aktivitas niaga lintas pulau dari dan menuju provinsi ini semakin dianggap penting," kata dia.
Sebaliknya, kata Bambang, penurunan permintaan pada tahun lalu lantaran banyak kapal yang menganggur akibat melesunya sektor perdagangan komoditas di Kalbar.
"Beberapa tahun ini memang ada penurunan, karena larangan ekspor mineral mentah, dimana komoditas bauksit Kalbar juga tidak bisa keluar," terangnya.
Ia menjelaskan tingginya aktivitas pelayaran di Kalbar akan memberikan dampak yang luas terhadap perekonomian di Kalbar.
(U.KR-DDI/A013)
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016